PEMATANG SIANTAR, BARAK.ID – Wali Kota Pematang Siantar, dr Susanti Dewayani, hari ini secara resmi menerima Lencana Panca Warsa III dari Ketua Kwartir Cabang Pramuka Kota Pematang Siantar, H Kusma Erizal Ginting, di Balai Kota. Penyematan ini sejatinya hendak dilakukan oleh Gubernur Sumut pada Hari Pramuka 14 Agustus 2023, namun tunduk pada agenda kesibukan dr Susanti, sehingga baru dapat dilangsungkan hari ini.
Wali Kota Susanti Dewayani Terima Penghargaan Pramuka
Selain penghargaan, peristiwa tersebut sekaligus menjadi momentum pelepasan Kontingen Gerakan Pramuka Cabang Pematang Siantar yang akan berpartisipasi dalam Kemah Kaldera Toba III di Kwarda Sumatera Utara. Acara kemah ini direncanakan berlangsung selama empat hari, dari 1 hingga 4 November 2023, di Geosite Sipinsur, Desa Pearung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Dalam sambutannya yang penuh harapan, dr Susanti menekankan pentingnya Kontingen Gerakan Pramuka dari Pematang Siantar ini sebagai wakil dan duta kota dalam acara kemah besar tersebut. Mereka memiliki tanggung jawab tidak hanya sebagai peserta, namun sebagai perwakilan budaya, kearifan lokal, dan keheterogenan masyarakat Pematang Siantar.
Menyinggung soal Danau Toba yang menjadi ikon Sumut, dr Susanti menyoroti perhatian khusus yang diberikan pemerintah terhadap danau bersejarah tersebut. Menurutnya, hal ini memperlihatkan sebuah peluang emas bagi Pematang Siantar, terutama mengingat posisinya sebagai salah satu daerah penyanggah Danau Toba. “Ini kesempatan kita untuk memperkenalkan atau mempromosikan budaya dan kearifan lokal kepada dunia,” ujar Wali Kota.
Namun, tidak semua hal bersifat positif. dr Susanti mengungkapkan kekecewaannya terhadap adanya peringatan (warning) dari UNESCO terhadap status Geopark Kaldera Toba. Dalam pandangannya, peringatan ini muncul akibat kurangnya upaya dalam mempromosikan keunikan dan keistimewaan wilayah Geopark Kaldera Toba di mata dunia. “Kekhawatiran ini bukan hanya milik pemerintah, tapi juga seluruh masyarakat. Kita bersama-sama memiliki tanggung jawab untuk mempertahankannya,” tegasnya.
Baca Juga: GMKI Beberkan Kondisi Darurat Sosial di Kabupaten Simalungun
Pimpinan Kontingen Putri, Cendratriana Irawan, dalam laporannya menguraikan komposisi kontingen yang terdiri dari dua orang pimpinan kontingen, dua pembina pendamping, tiga staf kontingen, serta 32 peserta.
Acara pelepasan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting seperti Plt Kepala Dinas Pendidikan, Rudolf Barmen Manurung, para Camat se-Kota Pematang Siantar, dan pengurus Gerakan Pramuka Cabang Kota Pematang Siantar. (*)
