JAKARTA, BARAK.ID – Tragedi memilukan terjadi di wilayah Koja, Jakarta Utara. Mayat seorang pria berusia 50 tahun dan balita berusia 2 tahun ditemukan membusuk di dalam rumah mereka.
Balita Terperangkap Dibalik Jenazah
Namun, ada kisah sedih yang mendalam di balik penemuan itu. Balita yang selamat dari insiden ini ditemukan terperangkap di kamar, terhalang oleh jenazah sang ayah yang tergeletak di dekat pintu kamar.
Menurut Sugandi (70), tetangga korban yang ada di lokasi, balita tersebut sulit keluar dari kamar akibat terhalang oleh jenazah ayahnya.
“Anaknya di kamar, itu yang tadi satu hidup, satu meninggal. Jadi mau keluarkan kehalangan bapaknya tuh, bapaknya kan besar, mungkin dia (anaknya) nggak bisa melangkah barangkali,” kata Sugandi.
Sebelum penemuan ini, warga setempat mencium aroma tak sedap yang berasal dari rumah tersebut. Mereka sempat berpikir bahwa bau tersebut mungkin berasal dari hewan yang mati. Namun, bau busuk itu semakin menguat dengan berjalannya waktu, sehingga warga memutuskan untuk melapor ke kelurahan.
Pihak berwenang yang mendatangi lokasi pertama kali adalah Babinsa, yang kemudian dengan cepat menginformasikan situasi ke pihak kepolisian. “Kalau secara spesifik itu ada bau yang enggak hilang-hilang. Kami kontak lurah,” ucap Sugandi.
Selain kedua jenazah yang ditemukan, istri dari pria yang tewas tersebut juga ditemukan dalam keadaan lemas. “Istrinya ada di ruang tamu, duduk cuma kondisinya sudah lemas,” jelas Sugandi.
Ketika ditanya oleh petugas, ia hanya bisa mengucapkan kata-kata yang menggambarkan kecemasannya atas anaknya, “Anak saya, anak saya!” tambah Sugandi menirukan.
Baca Juga: Begini Kondisi Istri saat Jenazah Suami dan Balitanya Ditemukan Membusuk di Jakarta Utara
Berdasarkan informasi dari AKBP Iver Son Manossoh dari Polres Metro Jakarta Utara, jasad ayah ditemukan di sudut ruangan, sementara jasad balita ditemukan tidak jauh dari lokasi tersebut. Keduanya dalam kondisi membusuk, membuat para penyidik harus bekerja ekstra keras dalam melakukan olah TKP.
Identifikasi lebih lanjut mengenai identitas korban masih dilakukan oleh kepolisian. Meski telah ditemukan kartu tanda penduduk (KTP) di lokasi, namun identifikasi tetap diperlukan mengingat KTP tersebut tidak melekat pada tubuh korban. (*)
