MAKASSAR, BARAK.ID – Dunia medis Indonesia tengah digemparkan dengan munculnya dugaan skandal perselingkuhan yang melibatkan salah satu dokter muda berprestasi, Karina Dinda Lestari (KDL). Kabar tersebut bukan hanya menjadi perbincangan hangat di kalangan profesional medis, tetapi juga telah menarik perhatian luas masyarakat dan netizen.
Dokter Muda Karina Dinda Lestari
Sebagai latar belakang, kasus ini bermula ketika Alvian Hidayat, suami Lestari yang juga seorang anggota Polri, melaporkannya ke Polda Sulawesi Selatan. Dikutip dari TikTok @info.viral.makassar, Selasa (17/10/2023), Hidayat yang saat itu sedang menjalani pendidikan perwira, memiliki kecurigaan terhadap istrinya, Lestari, yang kala itu sedang menempuh pendidikan di Universitas Hasanuddin.
Baca Juga: Foto Tanpa Busana Dokter Cantik KDR dan Mahasiswa Unhas Bikin Suami Karina Dinda Lestari Syok!
Dalam upaya pencarian kebenaran, Hidayat memutuskan untuk mengunjungi tempat tinggal sementara istrinya. Keputusan tersebut membawanya pada temuan yang cukup mengejutkan. Ia menemukan dokter Lestari pulang bersama seorang mahasiswa berinisial AW. Namun, kejutan terbesar datang ketika ia menemukan foto-foto yang mempertontonkan kedekatan istrinya dengan mahasiswa tersebut di ponsel Lestari.
Dr. Karina Dinda Lestari, yang lahir di Parepare pada 3 Mei 1997, merupakan salah satu dokter muda yang cukup dikenal di Indonesia. Lulusan SMA Negeri 11 Unggulan Pinrang ini telah menyelesaikan pendidikannya di Jinzhou Medical University sebelum kembali ke tanah air dan melanjutkan studinya di Universitas Hasanuddin. Prestasinya di dunia medis, ditambah dengan popularitasnya di media sosial, khususnya melalui akun Instagram @karinadindalestari, menjadikannya figur yang cukup dikenal di kalangan masyarakat.
Baca Juga: Baru Terungkap! Begini Cara Oknum Dosen Bawa Veni Oktaviana Masuk Perumahan Hingga Ngamar Bareng
Namun, munculnya kontroversi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang integritas profesional seorang dokter. Bukan hanya isu moral yang menjadi sorotan, tapi juga dampak yang mungkin ditimbulkan terhadap kredibilitas dan reputasi dokter Lestari di mata masyarakat dan rekan-rekan seprofesinya. (*)
