JAKARTA, BARAK.ID – Kejadian tragis terjadi di tengah kesibukan Ibu Kota. Sebuah tawuran maut antar dua kelompok remaja di Pademangan, Jakarta Utara, menyedot perhatian publik, terutama setelah video insiden tersebut menjadi viral di media sosial. Tawuran yang berlangsung pada Minggu (2/10) dini hari tersebut mengakibatkan satu remaja tewas.
Tawuran Berujung Maut di Jakarta Utara
Kompol Binsar, Kapolsek Pademangan, memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. “Kami telah menerima laporan adanya tawuran yang terjadi pada 2 Oktober dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Hasil dari investigasi awal kami menunjukkan adanya bentrokan antara kelompok 1 dan kelompok 2 yang tragisnya mengakibatkan satu korban jiwa,” ungkapnya di Polsek Pademangan, mengutip Detik.com, Sabtu (14/10/2023),
Dalam upaya penegakan hukum dan memberikan rasa aman kepada masyarakat, aparat kepolisian Pademangan telah berhasil mengamankan 9 pelaku yang diduga terlibat dalam tawuran tersebut. Menurut Kapolsek, dari kesembilan pelaku tersebut, empat di antaranya masih di bawah umur.
Para pelaku yang kini berstatus tersangka memiliki inisial J, AG, MG, FT, IR, IJ, SS, D, dan IS. “Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan yang mendalam, termasuk mengumpulkan alat bukti dan memeriksa rekaman CCTV di lokasi kejadian, tim kami berhasil menetapkan kesembilan individu tersebut sebagai tersangka. Lima di antaranya merupakan pelaku dewasa, sementara empat lainnya masih berstatus anak di bawah umur. Salah satu dari mereka, yang diduga sebagai pelaku utama dalam aksi pembacokan, telah kami amankan. Namun, mengingat statusnya yang masih di bawah umur, kami tidak memperlihatkannya kepada publik,” jelas Kompol Binsar.
Baca Juga: Aksi Duel Celurit Pelajar di Bogor Viral, Polisi Langsung Bertindak
Diketahui, korban yang tewas dalam tawuran tersebut adalah satu-satunya korban dari insiden berdarah itu. “Kami hanya menerima laporan satu korban meninggal dunia akibat tawuran tersebut,” tambahnya.
Dalam hal ini, para tersangka dihadapkan pada dua pasal hukum yang cukup berat. Mereka disangkakan melanggar Pasal 170 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan luka berat atau kematian dan atau Pasal 2 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951. “Kedua pasal tersebut mengancam pelaku dengan hukuman di atas 5 tahun penjara,” tegas Kompol Binsar. (*)
