BARAK.ID – Pasar Horas di Pematang Siantar telah lama menjadi destinasi unik untuk berbelanja dengan harga terjangkau, sambil menikmati suasana ramah tamah yang khas. Lokasi strategisnya di pusat kota membuat pasar ini menjadi tempat yang mudah diakses oleh penduduk setempat maupun pengunjung dari luar kota.
Pasar Horas Siantar Tetap Eksis
Dibuka setiap hari mulai dari pagi hingga menjelang petang, Pasar Horas selalu ramai pengunjung, terutama menjelang hari-hari besar dan awal tahun ajaran sekolah. Saat memasuki gedung ini, pengunjung disambut dengan keramahan oleh para pedagang yang beroperasi di sini.
Pasar Horas menawarkan berbagai macam kebutuhan, mulai dari pakaian, sepatu, perhiasan, hingga keperluan dapur, serta beragam barang lainnya. Harga barang di pasar ini cukup terjangkau, khususnya bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah. Salah satu keunikan Pasar Horas adalah kemungkinan untuk menawar harga, sehingga tidak jarang pasar ini disebut sebagai “Tanah Abang dari Siantar.”
Meskipun mengalami dua kali kebakaran, dan apalagi kini pertumbuhan e-commerce yang menjamur, Pasar Horas tetap eksis berkat kekompakan dan rasa persaudaraan yang kuat di antara para pedagang yang berbisnis di sana. Gedung ini telah direnovasi kembali dan menjadi sebuah destinasi berbelanja yang menarik.
Pasar Horas berperan penting dalam perputaran ekonomi di kota ini, mengakomodasi pedagang skala kecil hingga besar, serta menciptakan lapangan pekerjaan untuk warga sekitar Siantar dan bahkan dari luar kota yang bekerja sebagai penjaga toko di sini.
Namun, meskipun menjadi tempat berbelanja yang lengkap, pengunjung tetap harus waspada terhadap potensi tindakan kriminal seperti pencopetan dan penjambretan, yang tidak jarang terjadi di pasar ini.
Apa yang membuat Pasar Horas begitu istimewa dibandingkan dengan pusat perbelanjaan modern? Keunikan terbesar adalah interaksi antara pedagang dan pengunjung yang sangat beragam. Pasar ini menjadi tempat di mana ras, suku, dan agama tidak menjadi penghalang. Semua orang diperlakukan dengan baik dan adil.
Tawar menawar harga adalah salah satu bentuk interaksi yang sangat fleksibel di pasar ini. Bahkan jika pedagang dan pengunjung sudah saling mengenal, harga yang sangat menguntungkan biasanya diberikan tanpa perlu adanya perdebatan. Hal ini karena berlangganan di Pasar Horas berarti juga menjalin hubungan persaudaraan dan kekeluargaan yang erat.
Aktivitas sederhana di Pasar Horas secara tidak langsung telah membantu masyarakat Siantar menjadi salah satu masyarakat yang paling menjunjung tinggi nilai toleransi di Indonesia. Interaksi ini memungkinkan setiap individu untuk saling mengenal, memahami, dan menghargai satu sama lain.
Baca Juga: 12 Fakta Pematang Siantar, Kota Nyentrik di Balik Ikon Becak BSA yang Unik
Hal ini berbeda dengan pusat perbelanjaan mewah seperti mal atau pusat perbelanjaan modern di mana interaksi yang lebih ramah dan personal antara pedagang dan pembeli cenderung terabaikan. Pembeli seringkali hanya mengambil barang yang diinginkan tanpa adanya tawar menawar harga yang khas. Selain itu, kata “diskon” di pusat perbelanjaan modern seringkali hanya menjadi trik marketing untuk menarik minat pengunjung.
Bagi warga Siantar dan pengunjung lainnya, Pasar Horas adalah destinasi utama untuk berbelanja dengan harga terjangkau sambil menikmati interaksi yang hangat dan penuh toleransi. Kendati demikian, pilihan tetap berada di tangan Anda. Selamat berbelanja! (*)
