BARAK.ID – Afia Rahmatunufus, mahasiswi Universitas Komputer Indonesia (Unikom) angkatan 2023, menjadi perbincangan publik setelah terlibat dalam skandal mencuri barang tetangga kosannya di Bandung.
Tak Dicuci dan Darah Haid Masih Menempel, Pemilik Celana Dalam yang Dicuri Afia Rahmatunufus Geram
Afia, yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat, sebelumnya aktif di media sosial dengan akun Instagram @afiaarhs dan akun TikTok @nepttuneesss.
Namun, setelah insiden viral tersebut, kedua akunnya menghilang dari peredaran.
Diduga menderita kleptomania, suatu gangguan mental yang membuatnya sulit menahan dorongan untuk mencuri, Afia telah mencuri berbagai barang dari tetangga kosannya, termasuk pakaian dalam dan celana dalam.
“(ada 1 celana dalam tmn aku yg dia pake dan itu berceceran darah h*id dia kemana mana, gak dia cuci). aku dan temenku sering bgt kehilangan barang semenjak dia pindah ke gedung kost ku, sampai nasi aja dia maling padahal kalo mau tinggal izin.” tulis akun @yipiieee__, dikutip Rabu (24/4/2024).
Kejadian ini memicu kehebohan setelah beberapa korban mengungkapkan bahwa barang-barang curian yang ditemukan ternyata masih kotor dan tidak dicuci, bahkan ada yang masih terdapat noda darah haid.
“ampe daleman anjir, sejorok itu nauzubillah,” tulis akun tersebut pada foto yang diunggah.
Skandal ini bermula ketika sejumlah anak kos melaporkan kehilangan barang-barang mereka.
Meskipun curiga telah muncul sebelumnya, namun tidak ada bukti yang cukup untuk menuduhnya.
Hingga suatu hari, para korban menemukan barang-barang curian Afia yang dipamerkan di media sosial, memaksa mereka untuk menyelidiki kamar pelaku.
Hasilnya, barang-barang yang telah dilaporkan hilang berhasil ditemukan, termasuk pakaian dalam yang masih berceceran darah haid dan tidak dicuci.
“MALING! dia anak unikom, disosmed hedon abiez, dia ini anak kost baru digedung kita nah dari dia pindah banyak banget barang yg hilang (sendal, sepatu, bajubaju, daleman),” tulis @yipiieee__.
Saat dihadapkan dengan tuduhan, Afia mengaku mengidap penyakit kleptomania dan adiksi, serta sering berulang kali berobat ke rumah sakit untuk mengatasi masalahnya.
Namun, sikapnya yang terlihat cuek terhadap tindakannya dipolisikan atau di drop out dari kampus, namun khawatir akan potensi viral di media sosial, menunjukkan betapa dia sangat menjaga citranya di platform tersebut.
“Dia gak takut masuk (ditangkap) polisi, gak takut di-do kampus tapi dia takut diviralin,” tambahnya.
Para korban merasa terkejut dengan kenyataan bahwa Afia lebih takut akan reputasinya di media sosial daripada konsekuensi hukum atas perbuatannya.
Mereka mengungkapkan bahwa Afia lebih cemas akan citranya yang rusak di media sosial daripada dampak tindakannya terhadap orang lain.
“Kenapa, karena image yang dia bangun di sosmed itu sangat amat dia jaga, wkwk hati-hati banget ya buat kalian yang ketemu orang ini,” jelasnya.
Sementara itu, Afia sempat kabur dengan pacarnya setelah kejahatannya terbongkar.
Baca Juga: Jejak Afia Rahmatunufus, Mahasiswi Unikom Viral Diduga Kleptomania
Namun, ia kemudian meminta maaf dengan didampingi oleh kakaknya saat bertemu dengan para korbannya.
Namun, permintaan maaf ini tidak diterima oleh para korban, yang merasa bahwa Afia berusaha memainkan playing victim dan menghindari tanggung jawabnya.
Para korban menegaskan bahwa mereka tidak akan memaafkan Afia, terutama setelah dia terbukti berbohong dan berusaha mengalihkan perhatian dengan mengaku difitnah oleh temannya.
Mereka menegaskan bahwa Afia harus bertanggung jawab atas perbuatannya dan belajar dari kesalahannya. (*)
