BARAK.ID – Syahputra Eka Kurniawan, pemilik bengkel Deka Reset Auto Workshop spesialis eks taksi di daerah Jati Asih, tiba-tiba menghilang membawa uang miliaran rupiah dari hasil penjualan mobil eks taxi.
Pemilik Deka Reset Kabur Bawa Uang Miliaran, Istrinya Ditinggal Tanpa Pamit
Kisah ini bermula ketika istrinya, yang akrab dipanggil Kak Cia, membeberkan kepada Marcel Radhival ‘Pesulap Merah’, bahwa Deka Reset meninggalkan rumah tanpa pesan, bahkan telepon selulernya pun tidak dapat dihubungi lagi.
Seperti yang dilihat Barak.id, Kamis (28/3/2024) di kanal Youtube Pesulap Merah, mengikuti jejak kebingungan yang ditinggalkan, Kak Cia bersama Pesulap Merah mendatangi Polsek Jati Asih, menyerahkan informasi yang bisa membantu pihak kepolisian, termasuk nomor telepon dan admin dari Deka Reset.
Baca Juga: Marcel ‘Pesulap Merah’ Kena Tipu Deka Reset, Padahal Sering Bongkar Penipuan!
Menurut saksi mata, Deka Reset terakhir terlihat kabur dengan cara memanjat pagar belakang bengkelnya.
Sementara itu, para karyawan dan pembeli yang telah membayar uang muka, bahkan lunas, kini berdiri di ambang kebingungan dan kehilangan, menuntut jawaban yang tak kunjung datang.
Belakangan terungkap, pemilik Deka Reset dan keluarganya baru saja menetap di lingkungan tersebut, membeli rumah secara mencicil selama satu tahun terakhir.
Kak Cia, dalam keputusasaannya, mengharapkan kepulangan suaminya untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya, terlebih karena dia berencana untuk kembali ke rumah orang tuanya di Padang, mengingat tidak ada lagi yang bisa membiayai kehidupannya bersama anak-anak di Bekasi.
Sementara itu, Pesulap Merah atau Marcel Radhival, mengungkap bahwa Deka Reset kabur membawa uang miliaran dari pembeli mobil eks taxi.
Lokasi bengkel kini sudah dipasangi garis polisi, menyisakan hanya mobil-mobil rongsokan.
Baca Juga: Deka Reset, Bengkel Mobil di Kota Bekasi Viral Karena Tipu Investor
Bang Baron, tangan kanan Deka, juga menjadi korban dari perbuatan Reset, mengungkap bahwa belum dibayarnya gaji dan penggunaan uang pribadinya oleh Deka untuk keperluan lain.
Fathin Aulia, salah satu korban, menceritakan pengalamannya yang pahit.
Setelah melakukan pembayaran lunas di awal dengan harapan mendapatkan unit mobil yang telah dimodifikasi, dia hanya mendapat janji-janji kosong.
Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk meminta ganti unit yang siap pakai dan membuat perjanjian hitam di atas putih, namun semua berakhir sia-sia.
Hingga batas waktu yang disepakati, pengembalian dana tak kunjung terealisasi, meninggalkan rasa frustrasi dan kekecewaan. (*)
