JAKARTA, BARAK.ID – Media sosial baru-baru ini diramaikan dengan video menggemparkan yang memperlihatkan seorang ibu menenggelamkan bayinya dalam ember berisi air di Jakarta Selatan.
Ibu Tenggelamkan Bayi di Ember
Perilaku sang ibu yang terekam dalam video itu menuai kecaman dan kekhawatiran masyarakat. Kini, polisi dan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) langsung mengambil alih untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Sebuah rekaman video menunjukkan detik-detik ketika bayi malang tersebut dibawa ke dalam kamar mandi, di mana sebuah ember penuh air sudah menantinya. Dengan tawa kecil, sang ibu, yang sekarang diketahui mengidap baby blues syndrome, membenamkan bayi tersebut. Teriakan bayi menambah kepedihan yang terasa dari video tersebut, “Halo guys kita berenang, huuuu…,” ucap wanita sambil tertawa.
Tak berhenti di situ, ibu tersebut beberapa kali membenamkan bayi ke dalam ember sebelum akhirnya mengangkatnya kembali.
Menanggapi kejadian yang telah viral tersebut, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, memastikan pihak kepolisian sudah mendapatkan informasi terkait video tersebut. “Saat ini Polres Jakarta Selatan masih mendalami tentang viralnya hal tersebut,” ujarnya.
Selaras dengan aksi kepolisian, Komnas PA pun turun tangan. Dari hasil investigasi awal, mereka menemukan bahwa ibu tersebut mengalami sindrom baby blues, sebuah gangguan psikologis yang dapat menimpa ibu pasca melahirkan. Hal ini menyebabkan suasana hati yang labil, dan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan perilaku yang ekstrem.
Pjs Ketua Umum Komnas PA, Lia Latifah, dalam pernyataannya menyebutkan, “Kita monitor ke sana itu kemarin hari Jumat malam. Terus kita tanya-tanya memang dia mengalami sindrom baby blues dan ada sedikit depresi pada saat diagnosa awal ya.”
Diketahui bahwa pelaku, selain mengalami sindrom baby blues, juga merasa depresi karena harus merawat tiga anak, semua masih berusia balita. Sang bayi yang menjadi korban dalam video berusia 3 bulan.
Namun, kabar baiknya, meskipun peristiwa itu sangat menggemparkan, bayi laki-laki tersebut sekarang dalam kondisi sehat dan tanpa luka. “Saya lihat badannya juga tidak ada luka,” ucap Lia Latifah.
Baca Juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Rusak 27 Rumah di Bogor
Untuk mencegah hal serupa terjadi lagi, Komnas PA berencana untuk konsultasi dengan psikolog. Namun, saat ini, upaya untuk berkomunikasi dengan ibu dari bayi tersebut masih mengalami kendala.
Suami dari ibu tersebut dan keluarganya tampaknya terkejut dengan apa yang terjadi. “Suaminya enggak tahu. Waktu kita datang ke sana, kita ketemu sama ibu kandungnya, ibu R. Dia kaget dengan kejadian tersebut,” unagkap Lia Latifah. (*)