BARAK.ID – Presiden Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, telah menginisiasi proyek ambisius berupa pembangunan 50 ribu rumah gratis untuk warga Pyongyang sejak 2021.
Tanpa Iuran Tapera, Kim Jong Un Bangun 50 Ribu Rumah Gratis di Pyongyang
Proyek ini, yang tidak membebankan biaya kepada warga, diharapkan selesai pada 2025.
Berbeda dengan program perumahan di banyak negara lain, proyek ini tidak melibatkan iuran Tapera atau bentuk kontribusi serupa dari warga.
“Ini adalah salah satu upaya untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Korea Utara mampu menyediakan perumahan layak bagi rakyatnya tanpa beban tambahan,” ungkap seorang pejabat pemerintah Korut seperti dilansir The Korea Hald, Kamis (7/6/2024).
Dalam sebuah laporan yang dirilis media tersebut, proyek ini juga dianggap sebagai upaya Kim Jong Un untuk mewujudkan impian ayahnya, Kim Jong Il.
Selama masa kepemimpinannya, Kim Jong Il berencana membangun 100 ribu rumah di Pyongyang, namun belum berhasil mencapainya sebelum wafat.
Menurut Kantor Berita Sentral Korea (KCNA), proyek ini akan terpusat di kawasan Hwasong, salah satu wilayah strategis di ibu kota.
Di sana, pembangunan ribuan rumah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan standar hidup warga tetapi juga memperbaiki citra internasional Korea Utara yang sering dibayangi sanksi ekonomi dan ketegangan politik.
Tujuan utama proyek ini, menurut Kim Jong Un, adalah untuk meningkatkan kualitas hidup rakyatnya.
“Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan dan sanksi internasional, Korea Utara tetap mampu memberikan yang terbaik bagi warganya,” kata Kim Jong Un.
Baca Juga: Arti All Eyes on Rafah, Panggilan Menyayat Hati yang Menggema di Media Sosial
Reaksi Netizen Indonesia
Proyek ini juga menarik perhatian netizen Indonesia.
Beberapa dari mereka memberikan apresiasi terhadap langkah Kim Jong Un, meskipun mengakui karakter kerasnya.
“Di balik sikapnya yang keras, dia punya otak yang cerdas,” tulis seorang pengguna YouTube dengan akun @Vlwr***.
Ada juga yang membandingkan dengan program perumahan di Indonesia, terutama Tapera.
“Wadaw nyinggung Indonesia nih, lanjutkan memasaknya chef,” ujar akun @Dizm***, merujuk pada keterlambatan atau kesulitan dalam realisasi program perumahan di Indonesia.
Selain proyek perumahan, Kim Jong Un juga mengumumkan rencana pembangunan perpustakaan sains dan pertanian.
“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memperluas akses warga terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, yang pada gilirannya akan mendukung pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan,” ujar seorang pejabat tinggi pemerintah Korut.
Proyek-proyek ini menunjukkan upaya serius Korea Utara dalam meningkatkan kualitas hidup warganya dan mengurangi ketergantungan pada bantuan luar negeri.
Dalam beberapa tahun terakhir, negara ini terus menghadapi berbagai tantangan ekonomi akibat sanksi internasional yang diberlakukan karena program nuklir dan misilnya.
Meski mendapat pujian, proyek ini tidak luput dari kritik.
Baca Juga: Keuskupan Ruteng Cabut Hak Romo Agustinus Iwanti, Terbukti Berzinah?
Beberapa pengamat internasional meragukan kemampuan Korea Utara untuk menyelesaikan proyek sebesar ini mengingat kondisi ekonominya yang sulit.
Namun, pemerintah Korea Utara tetap optimis.
Dengan target penyelesaian pada tahun 2025, proyek ini diharapkan dapat menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah modern Korea Utara.
Jika berhasil, tidak hanya akan memberikan tempat tinggal yang layak bagi puluhan ribu keluarga, tetapi juga memperkuat posisi Kim Jong Un di mata internasional sebagai pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi negaranya.
Secara keseluruhan, proyek perumahan gratis ini menandai langkah besar dalam sejarah pembangunan Korea Utara.
Di tengah berbagai kesulitan, negara ini berusaha keras menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mampu memberikan yang terbaik bagi warganya, menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih layak huni untuk generasi mendatang. (*)