BARAK.ID – Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih Garingging, lahir di Pematang Siantar pada 17 April 1945, adalah seorang ekonom dan akademisi terkemuka di bidang pertanian, ekonomi sumber daya, dan sosiologi pedesaan. Beliau meraih gelar Sarjana (Ir) dalam Ekonomi Pertanian dari Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1971.
Jejak Bungaran Saragih
Setelah itu, Bungaran melanjutkan pendidikan tingginya di Amerika Serikat, memperoleh gelar M.Ec. dalam Ekonomi dengan minor Statistik dari North Carolina State University pada 1977, dan Ph.D. dalam Ekonomi dengan minor Sosiologi Pedesaan dari universitas yang sama pada 1980.
Disertasinya berjudul “Economic Organization, Size, and Relative Efficiency: The Case of Oil Palm Plantations in Northern Sumatra, Indonesia.”
Sejak 1967, Bungaran telah bercita-cita menjadi Menteri Pertanian, dan cita-citanya terwujud saat ia menjabat sebagai Menteri Pertanian Indonesia pada era Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri dari 2000 hingga 2004.
Awalnya, Bungaran sempat bercita-cita menjadi asisten kebun, tetapi kemudian memilih Jurusan Sosial Ekonomi (Sosek) di IPB, sadar akan pentingnya ilmu Sosek bagi seorang Menteri Pertanian.
Ia juga menyadari bahwa untuk menjadi profesor, ia harus menjadi doktor, master, dan insinyur, sehingga ia memutuskan untuk menjadi asisten dosen tetap di IPB dan kemudian menjadi dosen tetap setelah lulus S-1.
Selama karirnya, Prof. Bungaran Saragih menjabat di berbagai posisi profesional, termasuk Direktur Pusat Studi Pembangunan di IPB (1993-2000), Menteri Pertanian dan Kehutanan (2000-2001), dan menjabat di berbagai badan dan komite profesional, termasuk sebagai Komisaris Utama PT Palma Serasih Tbk dan Ketua Dewan Pembina Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI).
Baca Juga: Jejak Basaria Panjaitan: Dari Pematang Siantar ke Puncak Kepolisian dan Antikorupsi
Beliau juga telah menerima beberapa penghargaan, termasuk Matsuda Award dari International Society for Southeast Asian Agricultural Sciences (ISSAAS) pada 2005, serta gelar Profesor Kehormatan dari Universitas George-August di Jerman dan Universitas Tokyo Nodai di Jepang.
Prof. Bungaran Saragih juga aktif di berbagai dewan editorial, termasuk majalah Agrina, Trobos, dan Infosawit. Kariernya yang panjang dan beragam, serta kontribusinya yang signifikan terhadap ilmu pertanian dan pembangunan pertanian di Indonesia, telah menginspirasi dan berdampak pada kehidupan banyak orang di Indonesia dan di seluruh dunia. (*)