BARAK.ID – Perkembangan terbaru dalam penyelidikan kasus pembunuhan Vina Cirebon menunjukkan pergerakan signifikan setelah kisah tragis ini diangkat menjadi film.
Janggal! Polisi Terbitkan 3 DPO Tanpa Wajah Pembunuh Vina Cirebon Usai Disindir Lewat Film
Marliyana, kakak almarhumah Vina, menyampaikan bahwa penyelidikan sempat terhenti tanpa kemajuan berarti sebelum film tersebut dirilis.
“Pada awalnya, hanya keluarga yang terus bertanya-tanya dan mencoba mencari keadilan, tapi tidak ada perkembangan,” ungkap Marliyana dikutip Sabtu (18/5/2024).
Delapan Tersangka Ditangkap, 3 Masih Buron
Hingga saat ini, polisi telah menahan delapan orang tersangka terkait pembunuhan Vina Cirebon.
Namun, keluarga korban menyatakan bahwa pelaku utama masih belum tertangkap, menambah frustrasi mereka atas lambannya proses hukum.
“Sisa buron pembunuh masih belum ditemukan, dan tidak ada kemajuan yang berarti,” tambah Marliyana.
Keluarga Vina berharap bahwa pengangkatan cerita ini ke layar lebar bisa memicu tindakan lebih tegas dari pihak berwenang.
Mereka berusaha mencari berbagai cara agar kasus ini mendapatkan perhatian yang lebih luas.
“Barangkali melalui film ini, cerita Vina bisa diangkat lagi dan menggerakkan polisi untuk lebih serius mencari pelaku yang masih buron,” ujar Marliyana.
Baca Juga: Film ‘Vina: Sebelum 7 Hari’, Pengingat Kebrutalan Sekelompok Geng Motor
Polda Mulai Bertindak Lagi Setelah Kisah Vina Difilmkan
Sejak film tentang Vina dirilis dengan judul ‘Vina: Sebelum 7 Hari’, Polda Jawa Barat mulai menunjukkan respons yang lebih aktif.
Keluarga korban merasa sedikit lega dan berharap bahwa langkah ini tidak sia-sia.
“Setelah film ini dirilis, Polda mulai bergerak lagi, dan itu memberikan sedikit kebahagiaan bagi keluarga kami,” ungkap Marliyana.
Film yang mengangkat kisah Vina tidak hanya menarik perhatian publik tetapi juga mengundang banyak dukungan dari masyarakat.
Tekanan dari berbagai pihak akhirnya memaksa polisi untuk bertindak lebih cepat dan efektif.
“Banyaknya dukungan dari masyarakat membuat polisi sekarang lebih bergerak,” tutur Marliyana.
Meskipun demikian, keluarga Vina tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap polisi yang dianggap lambat dalam menyelesaikan kasus ini.
Mereka merasa bahwa polisi seharusnya bisa bertindak lebih cepat, terutama mengingat kasus ini sudah berlangsung selama delapan tahun.
“Kami percaya pada hukum, meskipun ada rasa janggal. Kenapa penjahat besar bisa cepat tertangkap, sedangkan kasus adik saya begitu lambat perkembangannya,” keluh Marliyana.
Netizen Merespons Film dan DPO
Rilisnya film “Vina Sebelum 7 Hari” memicu reaksi netizen yang mengkritik lambannya tindakan polisi.
Setelah film ini tayang, polisi merilis daftar tiga tersangka pembunuhan yang masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang), namun tanpa foto wajah mereka, membuat publik bertanya-tanya.
“Kenapa delapan tahun pelaku belum tertangkap? Apa benar salah satu pelaku itu anak polisi?” tanya seorang netizen.
Netizen lainnya menyoroti bahwa polisi bisa saja mengakses foto wajah tersangka dari database kependudukan jika memang mau.
Ketiadaan foto dalam DPO membuat publik semakin curiga terhadap keseriusan polisi dalam menangani kasus ini.
“Kalau polisi mau, mereka bisa akses foto wajah pelaku dari database Dukcapil,” cecar seorang netizen.
Isu Keterlibatan Anak Polisi
Isu bahwa pelaku adalah anak polisi sempat mencuat, meskipun Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast, membantahnya.
Menurutnya, justru salah satu korban merupakan keluarga dari polisi, dan lamanya penangkapan pelaku disebabkan minimnya informasi.
“Pengungkapan ini memang rumit karena minim informasi,” jelas Kombes Abast.
Kasus pembunuhan Vina Cirebon pada tahun 2016 memang menyita perhatian publik.
Awalnya, Vina dan kekasihnya, Rizky Rudiana, diduga terlibat kecelakaan.
Namun, penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa mereka adalah korban pembunuhan yang dilakukan oleh anggota geng motor.
“Kasus ini memang viral pada 2016, tapi pengungkapan pelaku sangat sulit,” kata Marliyana. (*)