BARAK.ID – Di Kota Manado, Sulawesi Utara, Indra Matheos alias Bemo (37), preman dikenal baik hati di Manado, tewas dalam sebuah insiden perkelahian berdarah pada Minggu (17/12/2023). Kepergian Bemo, yang berasal dari Kecamatan Singkil, meninggalkan duka mendalam bagi warga setempat yang mengenal dekat sosoknya.
Indra Matheos alias Bemo sang Panglima Wonasa Dikenal Kebal Sajam, Tewas di Tangan Opal dengan Tikaman
Bemo, yang memiliki reputasi sebagai preman yang tak terkalahkan dan dikenal kebal terhadap senjata tajam, akhirnya gugur di tangan saudaranya sendiri, Noval P Nur alias Opal.
Aksi saling serang dengan senjata tajam ini bermula dari Opal dan rekannya mengganggu anak Bemo, bernama Coki.
Bemo yang marah kemudial mencari Opal, bukan dengan tangan kosong, ia membawa senjata tajam. Keduanya kemudian bertemu di lokasi yaitu rumah Opal, hingga berujung pada baku hantam mengerikan.
Baca Juga: Setelah Sebabkan Bemo Tewas, Opal Ditangkap dengan Kondisi Penuh Luka usai Berusaha Kabur
Fenomena kekebalan Bemo terhadap senjata tajam telah lama menjadi legenda di kalangan masyarakat lokal. Banyak cerita beredar tentang bagaimana Bemo selamat dari berbagai serangan yang seharusnya fatal.
Pembunuhan Bemo menjadi topik hangat di Manado, mengingat reputasinya yang kontras: seorang preman yang ditakuti sekaligus dikagumi.
Bemo tidak hanya terkenal karena keberaniannya dalam konflik jalanan, tetapi juga karena sifatnya yang baik hati terhadap warga setempat.
Kontradiksi ini membuat banyak orang merasa simpati atas kepergiannya.
Kasi Humas Polresta Manado, Iptu Agus Haryono, menyatakan bahwa Opal, pelaku pembunuhan, ditangkap dalam kondisi luka parah, menunjukkan betapa sengitnya pertarungan yang terjadi antara Bemo dan Opal.
Penangkapan ini menjadi bukti nyata bagi warga Manado bahwa tidak ada yang kebal hukum, bahkan bagi mereka yang dikenal kebal terhadap serangan fisik.
Rumah duka Bemo di Kelurahan Ternate Baru, Kecamatan Singkil, menjadi tempat berkumpulnya ratusan warga yang ingin mengucapkan belasungkawa. Para pelayat memuji kebaikan hati Bemo, yang bertentangan dengan citranya sebagai preman.
Pengakuan dari pihak keluarga dan para pelayat, serta catatan sejarah Bemo yang penuh dengan insiden penikaman dan pertarungan namun selalu lolos dari maut, menambah mitos tentang ketahanan fisik dan keberuntungan Bemo.
Baca Juga: Kematian Tragis Bemo sang Panglima Wonasa di Manado, Indra Matheos Dikenal Preman Dermawan
Peristiwa tragis ini bukan hanya tentang kepergian seorang preman yang ditakuti, tetapi juga tentang kehilangan sosok yang, di mata banyak orang, memiliki hati emas. (*)