BARAK.ID – Di tengah suasana duka yang pekat, Devnisa, seorang ibu yang baru saja kehilangan keempat anaknya secara tragis, hadir di pemakaman mereka di TPU Perigi Sawangan, Depok, Minggu (10/12/2023).
Ibu Korban Peluk Erat Boneka Hijau di Pemakaman Empat Anak Korban Pembunuhan Panca Darmansyah
Devnisa, yang baru saja menjalani perawatan di RSUD Pasar Minggu karena KDRT yang dilakukan suaminya, Panca Darmansyah, tampak mengenakan pakaian serba hitam, masker putih, dan dengan tangan yang masih menunjukkan bekas infus.
Namun, yang paling menonjol adalah boneka kecil berwarna hijau yang dipeluknya erat, sebuah simbol penuh makna dari kehilangan yang tidak tergantikan. VA, SP, AR, dan AS, anak-anaknya yang berusia 6, 4, 3, dan 1 tahun, diduga menjadi korban pembunuhan sadis oleh ayah kandung mereka, Panca Darmansyah.
Baca Juga: Puan Maharani Desak Peningkatan Keamanan dan Pelayanan Mudik Nataru 2024
Ketika jenazah keempat anaknya tiba di lokasi pemakaman, diiringi oleh rombongan kendaraan keluarga dan kepolisian, Devnisa terlihat sangat sedih.
Matanya tidak lepas dari keempat peti jenazah, dan air mata terus mengalir dari wajahnya. “Lailahaillallah, mama ikhlaskan kamu, Nak,” ucapnya, sambil memandang ke arah makam anak-anaknya, dilansir Barak.id via detikcom, Senin (11/12/2023).
Di akhir upacara pemakaman, Devnisa menaburkan bunga ke atas makam anak-anaknya, sebuah tindakan simbolis yang menggambarkan perpisahan dan cinta seorang ibu yang tak terbatas. Sambil terisak, dia menyampaikan pesan haru di makam anak ketiganya, AR, memintanya untuk menjaga kakak-kakaknya di surga.
Baca Juga: Air Mata Devnisa Tak Henti Mengalir di Pemakaman 4 Anaknya yang Dibunuh Suami Biadab
Sejumlah kerabat hadir mendampingi Devnisa, berbagi duka cita atas tragedi yang menimpa keluarga ini. AKBP Bintoro, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, mengonfirmasi bahwa Devnisa hadir atas keinginannya sendiri, setelah menjalani pemeriksaan kesehatan dan kesiapan mental.
Panca Darmansyah kini telah menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan anak-anaknya, bahkan terungkap bahwa dia merekam tindakan brutal tersebut. Motif di balik aksi kejam ini masih belum terungkap, namun yang pasti, Panca menghadapi ancaman hukuman mati.
Di akhir pemakaman, Devnisa terus berada di sisi makam, dengan boneka hijau di tangannya, yang menjadi lambang cinta dan kehilangan yang tak tergantikan. Air mata dan doa mengiringi kepergian VA, SP, AR, dan AS, sementara masyarakat berduka bersama atas tragedi yang merenggut kehidupan empat bocah tak berdosa. (*)