BARAK.ID – Sebagian besar tubuh manusia, yaitu sekitar 60 persen, terdiri dari air.
Apakah Air Hujan Aman untuk Diminum? Simak Manfaat dan Risikonya!
Untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh agar tetap optimal, kita disarankan untuk minum air setiap hari.
Namun, dalam situasi darurat, apakah air hujan dapat dikonsumsi dengan aman?
Tubuh manusia secara alami kehilangan air melalui proses biologis seperti berkeringat dan buang air kecil.
Untuk menggantikan air yang hilang, orang biasanya mengandalkan berbagai sumber air seperti sungai, air yang dimasak, keran higienis di tempat umum, atau air kemasan yang umum digunakan di Indonesia.
Namun, di antara semua sumber air tersebut, air hujan sering dipertanyakan kebersihannya untuk dikonsumsi.
Menurut Healthline, secara umum tidak ada yang salah dengan minum air hujan selama air tersebut bersih.
Baca Juga: Cegah Bau Mulut dan Radang Gusi dengan Mengunyah Daun Jambu Kelutuk
Faktanya, banyak masyarakat di berbagai belahan dunia yang mengandalkan air hujan sebagai sumber utama air minum mereka.
Namun, penting untuk mempertimbangkan faktor fisik dan lingkungan setempat ketika menjadikan air hujan sebagai sumber air minum.
Air hujan yang segar dan bersih dapat menjadi berbahaya jika terkontaminasi oleh parasit, bakteri, dan virus.
Kontaminasi ini bisa terjadi ketika air hujan jatuh di area yang sangat tercemar atau bersentuhan dengan bahan-bahan kontaminan seperti kotoran hewan atau logam berat.
Oleh karena itu, tidak disarankan untuk minum air hujan kecuali Anda yakin sepenuhnya bahwa air tersebut bersih dan aman untuk dikonsumsi.
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kebersihan Air Hujan
Berbagai faktor dapat mempengaruhi kebersihan air hujan, termasuk frekuensi hujan di wilayah tempat tinggal Anda, tingkat polusi udara, serta metode dan peralatan yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menguji, dan menyimpan air.
Jenis bakteri, virus, atau parasit tertentu dapat dimusnahkan hanya dengan merebus air, tetapi jenis yang berbeda mungkin memerlukan perawatan kimiawi sebelum air tersebut aman untuk diminum.
Untuk menghilangkan kontaminan kimiawi seperti logam berat, diperlukan sistem penyaringan air.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyarankan agar air hujan yang dikumpulkan dalam jumlah besar untuk diminum sebaiknya disaring, didesinfeksi, dan diuji secara teratur.
Jika Anda tidak dapat menjalankan proses ini, air hujan masih dapat digunakan untuk keperluan lain seperti berkebun, mencuci pakaian, atau mandi.
Namun, penting untuk diingat bahwa lingkungan tertentu memiliki tingkat kontaminasi yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, jika Anda berencana untuk mengumpulkan air hujan dalam skala besar untuk dikonsumsi, pastikan Anda mengikuti prosedur yang sesuai dengan anjuran CDC.
Prosedur Pengolahan Air Hujan untuk Konsumsi
Proses pengolahan air hujan yang aman melibatkan beberapa tahapan.
Pertama, air hujan harus dikumpulkan dengan menggunakan peralatan yang bersih dan terhindar dari kontaminasi.
Setelah itu, air perlu disaring untuk menghilangkan partikel-partikel besar dan kontaminan fisik.
Proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan filter berlapis atau membran khusus yang dapat menangkap partikel kecil.
Selanjutnya, air yang telah disaring perlu didesinfeksi untuk membunuh mikroorganisme patogen.
Proses ini bisa dilakukan dengan berbagai metode, seperti penambahan bahan kimia (misalnya klorin), pemanasan (merebus air), atau menggunakan sinar ultraviolet.
Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri, sehingga penting untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi dan sumber daya yang ada.
Selain itu, air hujan yang telah diolah sebaiknya diuji secara berkala untuk memastikan tidak ada kontaminan yang tersisa.
Pengujian ini bisa dilakukan di laboratorium dengan menggunakan alat-alat khusus yang dapat mendeteksi keberadaan mikroorganisme dan bahan kimia berbahaya.
Jika ditemukan adanya kontaminan, air tersebut harus diolah kembali sebelum bisa dikonsumsi dengan aman.
Manfaat dan Risiko Mengonsumsi Air Hujan
Mengonsumsi air hujan memiliki beberapa manfaat, terutama di daerah yang mengalami kesulitan akses terhadap sumber air bersih.
Air hujan merupakan sumber air yang terbarukan dan biasanya tersedia dalam jumlah yang melimpah, terutama di daerah tropis dan subtropis.
Selain itu, dengan mengumpulkan dan mengolah air hujan, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada sumber air konvensional yang mungkin mahal atau sulit diakses.
Namun, mengonsumsi air hujan juga memiliki risiko jika tidak diolah dengan benar.
Air hujan yang terkontaminasi dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari infeksi saluran pencernaan hingga keracunan logam berat.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memastikan bahwa air hujan yang akan dikonsumsi telah melalui proses pengolahan yang sesuai dan aman.
Air hujan dapat menjadi sumber air minum yang aman dan berharga jika diolah dengan benar.
Meskipun begitu, penting untuk selalu memperhatikan faktor lingkungan dan melakukan proses pengolahan yang tepat agar air hujan yang dikonsumsi bebas dari kontaminan berbahaya.
Dengan demikian, air hujan bisa menjadi solusi yang berkelanjutan dan sehat untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. (*)