BARAK.ID – Wali Kota Pematang Siantar, Susanti Dewayani, membuka acara Pengukuran dan Publikasi Stunting di Hotel Sapadia, Rabu (20/12/2023). Suasana penuh harap ini bukan hanya sekedar pertemuan, melainkan wujud nyata dari komitmen Pemko Pematang Siantar dalam perangi stunting. Kegiatan ini bukan hanya sekadar pencatatan statistik, tetapi menjadi momentum transformasi kesehatan anak di kota ini.
Wali Kota Pematang Siantar Tekankan Sinergi dalam Perangi Stunting
Dengan data terkini yang terhimpun, Pematang Siantar bergerak cepat. Dari Posyandu hingga pelayanan kesehatan tingkat kecamatan, semua linimasa gizi anak dicermati. Inisiatif seperti pemberian makanan tambahan, vitamin, serta pendidikan pola asuh balita, menjadi senjata andalan. Mengutip kata-kata Susanti, “Ini adalah perjuangan kita bersama”.
Kehadiran Irma Suryani, Kepala Dinas Kesehatan, dan para pemangku kepentingan lainnya, menegaskan bahwa ini bukan hanya pekerjaan satu pihak. Kolaborasi, edukasi, dan aksi nyata menjadi kata kunci dalam perang melawan stunting di Pematang Siantar.
Dalam laporan khusus yang dihiasi nuansa pentingnya kesehatan masyarakat, Wali Kota Susanti Dewayani menekankan pentingnya upaya kolektif dalam menghadapi tantangan stunting di Pematang Siantar. Ia menggarisbawahi bahwa kegiatan pengukuran ini adalah bagian dari usaha mengumpulkan data akurat mengenai prevalensi stunting di tingkat Puskesmas, kecamatan, dan kelurahan di seluruh wilayah kota.
Kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder disoroti sebagai kunci dalam mencapai tujuan ini. “Diperlukan sinergi kuat antara semua pihak untuk memetakan secara efektif sebaran stunting dan mengambil langkah konkret berdasarkan data yang akurat,” ungkap Susanti.
Susanti, menunjukkan komitmennya sebagai penanggung jawab utama. Dukungan dari berbagai dinas terkait juga dipastikan untuk memperkuat program ini. Beliau juga menjelaskan proses pengukuran status gizi balita, yang mencakup penimbangan, pengukuran tinggi badan, serta pemeriksaan kesehatan yang terintegrasi dalam kegiatan Posyandu.
Dari data yang terkumpul, Pemko Pematang Siantar akan mengambil langkah-langkah intervensi spesifik, termasuk penyuluhan pola asuh balita, pemberian makanan tambahan, hingga program-program pencegahan dan intervensi dini yang komprehensif.
Kesadaran akan pentingnya intervensi ini tercermin dari pernyataan dr Susanti, yang menekankan bahwa hasil pengukuran ini akan menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan Pemko dalam menanggulangi stunting. Sistem elektronik pencatatan dan pelaporan, e-PPGBM, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengambilan kebijakan ini.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar, Irma Suryani, menguraikan tentang Aksi 7 Pengukuran dan Publikasi Stunting sebagai langkah nyata Pemko dalam mengumpulkan data prevalensi stunting. Tujuan akhirnya adalah menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan berkualitas, sesuai dengan visi Kota Pematang Siantar.
Hadirnya perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Aci Debby Oktori Nasution SGZ, serta pimpinan OPD terkait, camat, lurah, Kepala Puskesmas, dan Satgas Stunting menandakan betapa pentingnya peristiwa ini bagi masa depan kesehatan masyarakat di Kota Pematang Siantar. (*)