BARITO SELATAN, BARAK.ID – Di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, sebuah insiden yang melibatkan seorang siswa SMA dengan gurunya kini menjadi pusat perhatian publik. Sebuah video yang menunjukkan interaksi tersebut telah diunggah di media sosial, memicu berbagai tanggapan dari netizen.
Siswa SMA Sok Jagoan
Dalam rekaman video, terlihat seorang siswa SMA yang masih mengenakan seragam sekolahnya berdiri di depan gurunya, dengan wajah yang tampak emosi. Belum jelas apa yang menjadi penyebab dari ketegangan tersebut, namun berdasarkan video, tampaknya siswa tersebut telah merasa emosi sejak awal rekaman.
Dengan nada yang meningkat, siswa tersebut mengeluarkan tantangan ke arah gurunya dengan mengatakan, “Sini kalau berani.” Meskipun demikian, gurunya tetap mencoba untuk menenangkan situasi dengan menjawab dengan nada rendah, “Ini bukan masalah urusan berani apa enggak.”
Namun, siswa tersebut tampaknya tetap bersemangat, mengulang-ulang tantangan kepada gurunya. Dalam sebuah tindakan yang mungkin merupakan puncak dari eskalasi emosi di dalam kelas tersebut, siswa tersebut kemudian melepaskan bajunya, seperti tindakan yang biasa dilakukan oleh seseorang yang ingin menantang lawannya.
Gurunya tetap dengan sikapnya yang tenang dan menolak untuk terpancing emosi, membalas dengan mengatakan, “Bukan nak, bukan kamu siswa.”
Sejak diunggah di akun Instagram @lagi.viral, video tersebut telah mendapatkan banyak komentar dari netizen. Sebagian menganggap aksi siswa tersebut sebagai tindakan yang berani, sementara yang lainnya merasa prihatin dengan situasi pendidikan saat ini.
Seorang netizen dengan nama akun @zain_ramadhan19_ menulis, “Adek kayak ini coconya dikirim ke Palestina untuk membantu saudara kita. Karena memiliki jiwa yang pemberani.”
Baca Juga: Tokoh Papua Desak TNI Tanggapi Serius Tuduhan Rasisme yang Memicu Insiden Pembacokan
Sementara akun lain, @aviefsibob mengungkapkan perasaannya dengan menulis, “Kok murid sekarang kek gini ya, saya dulu yang celana digunting dari bawah sampai lutut karena model pensil aja gak ngelawan. Kalau gak mau dididik sama guru, mending ga usah sekolah sekalian dek-dek.”
Sejumlah netizen lainnya mengajak untuk menangani situasi seperti ini dengan kepala dingin. Seperti komentar dari @suroso909 yang menulis, “Untuk semua guru, kalau ada murid yang seperti ini jangan diladenin, cukup lapor kepala sekolah, lapor polisi, panggil ortunya. Jangan pakai kekerasan, cukup plangkan saja ke ortunya dan warning untuk sekolah lainnya.” (*)
