BARAK.ID – Kasus penganiayaan yang menggemparkan masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, menjadi sorotan tajam setelah video kekerasan tersebut tersebar luas di media sosial.
Video Linmas dan Aparat Desa di Timor Tengah Selatan Aniaya Warga Viral di Media Sosial
Insiden yang terjadi di Desa Naip, Kecamatan Noebeba, ini menarik atensi publik, khususnya pengguna Grup Facebook Pospera, di mana akun @Intan Benafa pertama kali membagikan rekaman tersebut pada Selasa, 26 Maret 2024.
Dalam narasi yang menyertai video, dijelaskan bahwa konflik bermula ketika seorang warga, Edi Kause, mengajukan keberatan atas pemasangan pipa air yang melintasi kebun miliknya.
Permintaan Edi kepada aparat desa untuk merelokasi pipa tersebut tidak mendapat tanggapan, mendorongnya untuk mengambil inisiatif memindahkannya sendiri.
Tindakan ini memicu kemarahan dari aparat desa yang kemudian berujung pada aksi kekerasan fisik terhadap Edi.
Kejadian tersebut semakin memprihatinkan ketika dalam video tampak Edi dan istrinya, Marya Liunesi, didekati oleh sejumlah orang yang diduga aparat desa bersama Linmas.
Mereka memaksa Edi keluar dari rumahnya dengan teriakan dan ancaman.
Tak lama setelah itu, Edi mendapat perlakuan kasar; dia dipukuli, ditendang, bahkan diikat dengan tali.
“Ikat dia,” terdengar perintah dari salah satu pelaku dalam rekaman tersebut.
Baca Juga: Motor Tukang Galon Nyangkut di Atap Rumah di Jagakarsa Viral, Diduga Karena Rem Blong
Edi dan Marya, dalam kebingungan dan ketakutan, mencoba berkomunikasi dengan para pelaku, menyatakan bahwa mereka bukan pencuri dan berhak berada di tanah tersebut.
Namun, hal itu tidak menghentikan serangan brutal yang mereka terima.
Edi, yang tampak tak berdaya, menangis dan berteriak meminta tolong, namun oknum Linmas dan aparat desa terus melakukan kekerasan hingga kondisi korban memprihatinkan. (*)