BARAK.ID – Kabar duka menyelimuti komunitas Pramuka Kota Pematangsiantar, dengan berpulangnya tokoh Pramuka terkemuka, M Akhiri Trisko, pada Selasa (23/01/2024) pagi.
Tokoh Pramuka Akhiri Trisko Meninggal Dunia, Pemberangkatan Jenazah Diiringi Upacara Penghormatan
Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani, dan Ketua Dekranasda Kota Pematangsiantar, Kusma Erizal Ginting, menyampaikan belasungkawa mereka dengan mengunjungi rumah duka yang berlokasi di Jalan Durian Raya Perumnas Baru VI, Kabupaten Simalungun.
Kedatangan ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga untuk melepas keberangkatan jenazah almarhum ke tempat peristirahatan terakhir. M Akhiri Trisko, yang tutup usia pada usia 67 tahun, dihormati sebagai sosok yang berdedikasi dan memiliki semangat tinggi terhadap perkembangan Pramuka di Kota Pematangsiantar.
Dalam suasana yang penuh haru, dr Susanti, yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mapicab) Gerakan Pramuka Pematangsiantar, menyatakan rasa duka yang mendalam atas kepergian almarhum.
“Saya di sini bersama jajaran Pemko Pematangsiantar merasa turut berdukacita yang sedalam-dalamnya. Kiranya arwah Beliau diterima di sisi Allah SWT,” ucap Susanti..
Sementara itu, Erizal Ginting, selaku Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Pematangsiantar, mengungkapkan rasa kehilangan yang besar atas kepergian tokoh Pramuka tersebut. “Kita sangat kehilangan. Banyak rancang bangun buah pikir beliau. Kiranya itulah menjadi amal jariyah beliau menghadap Sang Khalik. Beliau kaya beribadah, mari kita lepas kepergian beliau,” ujar Erizal.
Prosesi pemberangkatan jenazah diiringi dengan upacara penghormatan dari Pramuka Kwarcab Pematangsiantar, sebagai simbol penghormatan terakhir kepada almarhum yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam dunia kepramukaan.
Baca Juga: Pemko Pematangsiantar Raih Penghargaan Zona Hijau Kategori B dari Ombudsman RI
M Akhiri Trisko, lahir di Solok, Sumatera Barat, pada tanggal 27 Mei, meninggalkan warisan yang berharga bagi komunitas Pramuka di Pematangsiantar.
Sepanjang hidupnya, beliau berkarir sebagai pendidik dan pelatih, mengemban berbagai jabatan penting di Gerakan Pramuka, termasuk sebagai Pembina Pramuka Gugus Depan 047/048 SMPN 1 Pematangsiantar, Wakil Kepala SMPN 1, Kepala SMPN 2 Pematangsiantar, serta berbagai posisi strategis di tingkat provinsi.
Kepergian beliau meninggalkan duka yang mendalam di hati keluarga, murid-murid, serta seluruh anggota komunitas Pramuka yang telah merasakan pengaruh dan dedikasi beliau dalam membentuk generasi muda yang tangguh dan berkarakter. (*)