BARAK.ID – Dalam sekejap, sebuah tragedi merenggut kebahagiaan yang seharusnya masih panjang. Mendiang Hendri Adi Tindaon, istrinya Rosmalina Pasaribu, dan buah hati mereka Elfano Frans Tindaon, serta Homri Tindaon, kini bersatu dalam damai abadi.
Satu Keluarga Hendri Adi Tindaon-Rosmalina Pasaribu, Satu Tempat Peristirahatan Terakhir
Kisah mereka bukan hanya tentang duka, tetapi juga tentang kebersamaan yang berlanjut hingga akhir hayat. Melalui kenangan dan air mata, keluarga dan para sahabat diajak merenung tentang betapa berharganya setiap detik yang dimiliki bersama orang-orang terkasih.
Baca Juga: Korban Laka Maut di Tol Lubuk Pakam, Rosmalina Pasaribu Baru Saja Meraih Gelar Sarjana di Medan
Keluarga Tindaon, yang meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Tol Lubukpakam, Deli Serdang, bersatu kembali dalam peristirahatan abadi. Hendri Adi Tindaon, sang istri Rosmalina Pasaribu, dan anak mereka Elfano Frans Tindaon, dimakamkan bersama Homri Tindaon di lahan keluarga. Hendri, Rosmalina Pasaribu, dan Elfano dimakamkan dalam satu liang lahat, tempat peristirahatan terakhir mereka.
Duka mendalam terasa di rumah almarhum Homri Tindaon di Blok IIX Nagori Marihat Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun. Pelayat berdatangan dari berbagai daerah, membawa kenangan dan penghormatan terakhir. Tangis pilu menyelimuti rumah duka, seiring dengan empat salib yang menyimbolkan kepergian mereka.
Seorang teman dekat menuturkan, Homri Tindaon sebagai sosok penting dalam bermasyarakat. “Almarhum adalah bagian dari keluarga kami di Si Raja Oloan, kontribusinya tidak akan terlupakan,” kata teman Homri, mengisahkan.
Baca Juga: Polisi Kini Kejar Sopir Truk Kecelakaan Maut Merenggut 4 Nyawa Keluarga Bidan Rosmalina Pasaribu
Kecelakaan tersebut juga merenggut nyawa Rosmalina Pasaribu, seorang bidan yang dikenal hangat, berkepribadian sangat baik dan sopan. Media sosial dibanjiri ucapan belasungkawa dan kenangan bersama Rosmalina, menunjukkan betapa ia dicintai dan dihormati.
Rutinah Sinaga, rekan kerja sekaligus sahabat Rosmalina, mengungkapkan kekagetan dan kesedihannya. “Kami baru saja merayakan wisuda bersama, tak disangka itu menjadi pertemuan terakhir kami,” ujar Rutinah, sambil menambahkan bahwa Rosmalina adalah sosok yang baik hati dan sangat dihormati.
Sembari mengunggah foto-foto kebersamaan saat merayakan wisuda mereka, Rutinah Sinaga, di akun Facebooknya, dilihat Barak.id pada Kamis (21/12/2023), mengungkapkan kalimat pilu yang menandakan bahwa momen bahagia ketika wisuda teryata menjadi tanda perpisahan mereka untuk selamanya.
“Semua bagaikan mimpi,mendengarkn kbar kepergianmu..adk kami Rosmalina pasaribu.yg baik dan sopan.belakangn sblm keprgianmu..kita selalu bersama,dari mulai pergi yudisium diuniversitas Audi Indonesia Medan, dan smapai kita pergi untuk wisuda keaula Regale internasional center Medan…semuany kita lalui bersama,dengan senang hati,gembira bersma….tapi semuanya tgl kenangan,engkau telah pergi dek untuk selamanya,semoga arwahmu tenang bersama suami dan ankmu
selamat jln,adk kami…
Kenangan wisuda tgl 19-11-2023. Yudisium universitas Audi Indonesia 16-11-2023,” tulisnya.
Asih Syarif, seorang teman lainnya, melalui Facebook mengenang kebaikan hati Rosmalina dan suaminya. “Mereka selalu ada untuk membantu, kepergian mereka meninggalkan luka yang tak tergantikan,” tulis Asih dalam kesedihan.
Peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa keluarga Tindaon ini menjadi pengingat akan betapa rapuhnya kehidupan. Saat keluarga dan teman-teman berpisah dengan mereka, Pematang Siantar kehilangan sosok-sosok yang telah memberikan warna dan cinta dalam kehidupan banyak orang. (*)