BARAK.ID – Kasus pembunuhan Vina Cirebon yang sempat terkubur selama delapan tahun kini kembali mencuat ke permukaan setelah diangkat ke layar lebar.
Salah Satu DPO Pembunuh Vina, Anak Mantan Bupati? Hotman Paris: Jemput Sekarang, Sita Semua!
Pengacara Hotman Paris Hutapea, yang juga kuasa hukum keluarga Vina, menanggapi isu terbaru bahwa Andi, salah satu buronan pembunuh Vina adalah anak mantan bupati.
Hotman Paris mendesak penyidik Polda Jabar untuk segera menyelidiki kebenaran rumor tersebut.
Hotman Paris melalui akun Instagramnya, pada Sabtu (18/5/2024), menyuarakan desakannya kepada pihak kepolisian.
“Semakin terkuak kasus Vina Cirebon, apakah benar yang DPO itu anak seorang mantan bupati,” ucap Hotman Paris.
Isu ini pertama kali mencuat di media sosial, menambah panas perbincangan publik terkait kasus pembunuhan Vina.
Baca Juga: Andi Anak Mantan Bupati Dituding Terlibat Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast, memberikan ultimatum kepada ketiga pelaku yang masih buron sejak 2016, yaitu Andi, Egi atau Pegi, dan Dani.
Abast meminta para pelaku segera menyerahkan diri dan mengingatkan bahwa siapa pun yang berusaha menyembunyikan mereka akan dikenakan tindak pidana.
“Kami mengimbau kepada tiga tersangka yang masih DPO, maupun pihak orang tuanya, agar dapat secepatnya menyerahkan diri,” ujar Abast.
Menanggapi isu tersebut, Hotman Paris mendesak agar penyidik Polda Jabar segera memanggil mantan bupati yang diduga orang tua dari salah satu pelaku.
“Ayo penyidik segera turun ke lapangan, panggil mantan bupatinya,” kata Hotman Paris.
Dia juga menyarankan agar polisi menyita seluruh ponsel milik anggota keluarga mantan bupati untuk menyelidiki lebih lanjut.
Baca Juga: Janggal! Polisi Terbitkan 3 DPO Tanpa Wajah Pembunuh Vina Cirebon Usai Disindir Lewat Film
Pemerintah Desa Banjarwangunan telah mengantongi 25 nama yang memiliki kesamaan dengan nama para pelaku pembunuhan Vina.
Kepala Desa Banjarwangunan, Sulaeman, bersama dengan kepolisian melakukan pengecekan mendalam terhadap nama-nama tersebut.
“Setelah polisi merilis tiga nama pelaku berasal dari Desa Banjarwangunan, saya didampingi kepolisian mengkroscek langsung tiga nama tersebut,” ujar Sulaeman.
Sulaeman menjelaskan bahwa hasil pengecekan terhadap tiga nama yang dirilis polisi, yaitu Egi, Andi, dan Dani, menunjukkan bahwa tidak ada warga bernama Egi atau Pegi yang terdaftar di desanya.
Dari 15 orang bernama Andi yang diperiksa, tidak satupun yang sesuai dengan orang yang dicari polisi.
Hal serupa juga terjadi dengan 10 orang bernama Dani yang ternyata tidak ada yang cocok dengan deskripsi pelaku.
Sulaeman mengakui bahwa proses pengecekan identitas ini mengalami kesulitan karena polisi hanya merilis nama dan ciri-ciri tanpa disertai foto, nama lengkap, atau sketsa wajah pelaku.
“Karena kami datangi langsung rumahnya dan alhamdulillah tidak sesuai dengan DPO yang dicari polisi,” katanya.
Meskipun begitu, Sulaeman menyampaikan kekhawatirannya terkait nama desa yang sedikit tercoreng akibat dugaan tersebut.
Kasus pembunuhan Vina Cirebon yang kembali mencuat ini telah memicu reaksi beragam dari masyarakat.
Banyak yang merasa bahwa keterlibatan anak pejabat dalam kasus kriminal sering kali sulit diungkap karena adanya intervensi politik.
Namun, dengan dukungan publik dan tekanan dari media sosial, harapannya adalah pihak berwenang dapat menyelesaikan kasus ini dengan lebih cepat dan transparan.
Kasus pembunuhan Vina Cirebon kini menjadi sorotan publik setelah diangkat ke layar lebar dan adanya isu keterlibatan anak mantan bupati.
Pengacara keluarga Vina, Hotman Paris, mendesak penyidik Polda Jabar untuk segera menyelidiki kebenaran isu tersebut dan mengambil tindakan tegas. (*)