BARAK.ID – Kelapa Gading dihebohkan dengan penemuan mayat seorang wanita hamil yang tewas dengan kondisi mengenaskan.
Ristia Ningsih, Wanita Hamil Muda Ditemukan Bersimbah Darah di Kelapa Gading
Jenazah Ristia Ningsih (27), ditemukan bersimbah darah di sebuah ruko di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu (20/4) sore.
Peristiwa tragis ini masih diselimuti tanda tanya besar mengenai penyebab kematiannya.
Penemuan jasad korban yang diduga menjadi korban pembunuhan sadis ini langsung membuat pihak kepolisian membentuk satuan tugas khusus.
Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Maulana Mukarom, memimpin penyelidikan dengan memprioritaskan pengumpulan barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP).
“Polsek Kelapa Gading sudah melakukan olah TKP awal. Kami amankan pakaian korban yang bersimbah darah untuk dianalisis lebih lanjut,” ungkap Mukarom, Minggu (21/4/2024).
Salah satu petunjuk utama yang didapat polisi adalah hilangnya ponsel milik korban.
Kepemilikan ponsel ini diyakini dapat mengungkap aktivitas terakhir korban sebelum tewas mengenaskan.
Sampai saat ini, keberadaan ponsel itu masih menjadi teka-teki yang harus terjawab.
“HP korban sampai saat ini belum ditemukan. Ini jadi salah satu fokus penyelidikan kami,” imbuh Mukarom.
Setelah melakukan olah TKP awal, jenazah korban segera dievakuasi dari lokasi kejadian menuju RS Polri Kramat Jati untuk keperluan visum.
Melalui proses pemeriksaan forensik ini, pihak kepolisian berharap dapat mengungkap penyebab kematian sekaligus luka-luka yang diderita korban.
“Untuk saat ini, kita masih menunggu hasil visum awal dari RS Polri Kramat Jati. Dari sana, kita bisa melihat lebih jelas kondisi jenazah korban dan dugaan penyebab kematiannya,” terang Kompol Mukarom.
Salah satu kunci dari penyelidikan kali ini adalah pengakuan dari seorang saksi kunci, Restiani (25).
Dia adalah seorang karyawan di Kedai Anak Mami, tempat korban dan kekasihnya tinggal sementara selama bekerja di sana.
Menurut penuturan Restiani, korban yang tengah hamil muda itu memang sempat mengalami pendarahan beberapa hari sebelum insiden naas tersebut.
Namun, kondisinya dinilai cukup parah dan tidak seperti proses menstruasi normal pada umumnya.
“Dia pernah bilang kalau dia lagi sakit dan menstruasi. Cuman selama dua hari itu, dia terus mengalir dengan deras. Tidak seperti menstruasi biasa,” ungkap Restiani.