BARAK.ID – Sebuah resepsi pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia di Kampung Leda, Kelurahan Golo Wangkung Utara, Kecamatan Sambi Rampas, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) berubah menjadi tragedi berdarah.
Resepsi Pernikahan Berdarah di NTT, Seorang Pria Tewas Ditusuk Satu Kampung
Aloysius Keldaim (37) ditemukan tewas dengan luka tusuk di bagian bawah lehernya setelah terlibat dalam sebuah keributan saat pesta tersebut.
“Kami menerima laporan bahwa korban meninggal dengan luka tusuk di bagian bawah leher,” ungkap Kapolres Manggarai Timur AKBP Suryanto, dilansir via detikcom, Selasa (4/6/2024).
Pada Kamis (30/5/2024) sekitar pukul 19.00 WITA, sebuah resepsi pernikahan digelar di halaman rumah milik PF di Kampung Leda.
Baca Juga: Teror Geng Motor di Deliserdang: Tiga Pemuda Terluka, Satu Putus Tangan
Sekitar pukul 03.00 WITA pada Jumat dini hari, Aloysius terlibat dalam keributan dengan beberapa warga lainnya di luar tenda pesta.
Pasca keributan, Aloysius tidak lagi terlihat di tempat kejadian.
“Setelah keributan mereda, saksi-saksi tidak lagi melihat keberadaan korban di sekitar tenda pesta,” jelas Suryanto.
Keesokan paginya, sekitar pukul 09.00 WITA, tubuh Aloysius ditemukan terbujur kaku di jalan di samping rumah milik MJ oleh seorang perempuan berinisial TL yang sedang mencari makanan ternak.
TL kemudian memanggil YA, seorang perempuan lainnya, untuk memeriksa kondisi Aloysius yang ditemukan terbaring di jalan.
“Kedua perempuan tersebut langsung memeriksa korban dan menemukan bahwa korban sudah tidak bernyawa,” tambah Suryanto.
Mendapat laporan tersebut, polisi segera melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku.
Dua orang yang diduga sebagai pelaku kini telah diamankan di Polres Manggarai Timur.
Baca Juga: Link Video Viral Ibu dan Anak Baju Biru Durasi Full
Kedua pelaku merupakan warga setempat yang tinggal satu kampung dengan korban.
Polisi juga berhasil mengamankan sebilah parang sebagai barang bukti.
“Saat ini, kami telah mengamankan dua orang yang diduga sebagai pelaku. Barang bukti berupa parang juga sudah kami amankan,” tegas Suryanto.
Pihak kepolisian kini masih terus memeriksa saksi-saksi untuk melengkapi berkas perkara dan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
Insiden ini meninggalkan luka mendalam bagi warga Kampung Leda, yang tak menyangka bahwa sebuah acara pernikahan bisa berujung pada tragedi mengerikan.
Keributan yang terjadi pada dini hari tersebut diduga dipicu oleh hal-hal sepele yang kemudian memanas dan tidak terkendali. (*)