BARAK.ID – Calon Wakil Bupati Simalungun, Benni Gusman Sinaga, dalam sebuah pertemuan bersama tim relawan di Nagori Damakitang, menegaskan komitmennya untuk membangun infrastruktur telekomunikasi di kawasan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun.
Hal ini disampaikan setelah para relawan mengalami hambatan dalam menjalankan sosialisasi aplikasi relawan akibat buruknya sinyal di daerah tersebut.
Permasalahan jaringan komunikasi di Kecamatan Silau Kahean ini telah menjadi tantangan bagi masyarakat dalam mengakses informasi dan berbagai layanan berbasis teknologi.
Saat kunjungan bersama timnya, Benni Sinaga bertemu dengan Koordinator Desa (Kordes) dan Koordinator Kecamatan (Korcam) untuk membahas berbagai isu, termasuk masalah sinyal yang lemah.
Menurutnya, komunikasi yang terhambat akibat sinyal buruk merupakan masalah serius yang harus segera diatasi jika ingin membawa perubahan di daerah tersebut.
“Saya menyaksikan sendiri betapa sulitnya komunikasi di wilayah ini karena buruknya sinyal. Ini akan menjadi salah satu prioritas kami ke depan. Jika kami diberi amanah, kami akan memastikan pembangunan jaringan telekomunikasi yang memadai agar masyarakat tidak lagi terisolasi,” ujar Benni Sinaga pada Sabtu, 14 September 2024.
Ia juga menekankan bahwa di era digital saat ini, akses telekomunikasi yang baik bukan lagi sekadar kebutuhan tambahan, melainkan hak dasar setiap warga.
Dalam konteks pembangunan daerah, ketersediaan sinyal yang kuat sangat mempengaruhi banyak sektor kehidupan, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perekonomian.
“Tanpa sinyal yang memadai, banyak peluang yang hilang, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk membangun infrastruktur telekomunikasi yang layak di daerah-daerah yang tertinggal seperti ini,” lanjutnya.
Rencana pengembangan infrastruktur telekomunikasi yang diusulkan Benni Sinaga tidak hanya bertujuan untuk memudahkan komunikasi antarwarga.
Ia menekankan bahwa hal ini juga merupakan bagian dari upaya mengintegrasikan masyarakat Simalungun dengan program-program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.
Dengan tersedianya jaringan telekomunikasi yang lebih baik, masyarakat di pedalaman pun diharapkan dapat lebih mudah mengakses layanan pemerintah serta berbagai informasi penting lainnya.
Salah satu relawan yang hadir dalam pertemuan tersebut, Agus Simanjuntak, mengungkapkan bahwa masalah sinyal yang lemah kerap menjadi penghalang bagi mereka dalam melaksanakan tugas sosialisasi di wilayah Silau Kahean.
“Kami sering kesulitan saat ingin menggunakan aplikasi relawan karena sinyal yang sangat lemah. Ini jelas menghambat sosialisasi dan komunikasi kami dengan masyarakat,” kata Agus.
Ia berharap, jika Benni Sinaga dan Anton Saragih terpilih, permasalahan ini dapat segera diselesaikan.
Selain memberikan solusi atas masalah sinyal, Benni Sinaga juga menekankan pentingnya konektivitas bagi pengembangan ekonomi warga.
Dengan adanya infrastruktur telekomunikasi yang memadai, masyarakat pedesaan dapat lebih mudah memasarkan hasil pertanian dan produk-produk lokal mereka ke pasar yang lebih luas melalui platform online.
“Jaringan telekomunikasi yang baik akan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa. Dengan sinyal yang kuat, mereka bisa mengakses informasi harga pasar, berkomunikasi dengan pembeli, bahkan menjual produknya secara online,” jelas Benni.
Tidak hanya itu, Benni juga menyoroti dampak positif bagi sektor pendidikan.
Menurutnya, dengan akses internet yang stabil, siswa di daerah pedalaman dapat mengakses bahan-bahan pendidikan yang sama dengan siswa di perkotaan.
Ini, katanya, akan membantu mengurangi kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
“Anak-anak di sini punya potensi besar. Mereka hanya butuh fasilitas yang sama agar bisa bersaing dengan anak-anak di kota. Dengan internet yang stabil, mereka bisa belajar dari sumber-sumber terbaik,” tambahnya.
Pertemuan yang awalnya direncanakan untuk sosialisasi aplikasi relawan ini akhirnya berkembang menjadi diskusi serius mengenai tantangan infrastruktur di Silau Kahean.
Meski terkendala oleh buruknya sinyal, tim relawan tetap semangat dalam menyampaikan visi dan misi pasangan calon Anton Saragih dan Benni Sinaga kepada masyarakat.
Benni menegaskan bahwa permasalahan ini tidak akan menghalangi mereka dalam melanjutkan perjuangan untuk perubahan yang lebih baik di Simalungun.
“Ini bukan hanya soal aplikasi relawan. Ini tentang hak dasar masyarakat untuk terhubung dengan dunia luar. Kami siap berjuang agar daerah ini tidak lagi tertinggal dalam hal akses telekomunikasi,” tegasnya.
Para relawan dan warga yang hadir dalam pertemuan tersebut mengapresiasi perhatian yang diberikan Benni terhadap masalah yang mereka hadapi.
Salah satu warga mengatakan bahwa selama ini masyarakat Silau Kahean merasa dianaktirikan karena buruknya infrastruktur komunikasi.
“Kami sering merasa ditinggalkan. Sinyal telepon saja sulit, apalagi internet. Kami berharap ada perubahan nyata di bawah kepemimpinan yang baru,” ungkap salah seorang perwakilan.
Dalam penutupnya, Benni Sinaga kembali menegaskan bahwa ia dan pasangannya Anton Saragih siap membawa perubahan besar di Kabupaten Simalungun, termasuk di bidang infrastruktur telekomunikasi.
Menurutnya, pembangunan jaringan komunikasi bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang memberikan akses yang setara bagi seluruh masyarakat, tanpa terkecuali.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga, di manapun mereka berada, memiliki akses yang sama terhadap informasi dan peluang. Ini adalah visi kami untuk Simalungun yang lebih maju dan terhubung,” tutup Benni.
Pertemuan itu pun berlangsung dengan penuh semangat meskipun terkendala oleh sinyal yang buruk.
Para relawan terus bekerja keras menyosialisasikan program-program pasangan calon Benni Sinaga dan Anton Saragih, dengan harapan besar akan perubahan yang lebih baik di masa depan. (*)