BARAK.ID – Sebuah insiden dugaan permintaan uang jatah preman baru-baru ini terungkap melalui media sosial. Sebuah video menunjukkan seorang pria yang diduga melakukan pemerasan di sebuah toko es krim di Jalan Karya Jaya, Kecamatan Medan Johor, menyebar luas dan menjadi perbincangan hangat.
Toko Es Krim Xin Xue
Dalam video tersebut, terlihat pria tersebut terlibat adu mulut dengan seorang wanita yang bekerja di toko tersebut. Menurut sumber video, peristiwa itu terjadi pada hari Kamis, tanggal 7 Desember 2023, sekitar pukul 17.30 WIB. Video berdurasi singkat ini memperlihatkan konflik antara si pria dan wanita, yang merekam peristiwa itu menggunakan telepon genggamnya.
Narasi video mengungkap bahwa pria tersebut, yang ternyata adalah paman dari seorang rekan kerja, sering bertindak sewenang-wenang. Tidak hanya meminta uang iuran keamanan sebesar Rp 150 ribu per bulan, tetapi juga sering meminta jatah es krim gratis.
Baca Juga: Bonceng 3 Anak dan Lawan Arah, Ibu di Batam Tewas, Motor Hancur Terlindas Truk
Dikutip Barak.id, Minttu (10/12/2023), Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Delitua, AKP Irwanta, mengungkapkan bahwa pelaku, yang bernama Diansyah, telah diamankan oleh pihak kepolisian. Diansyah mengakui perbuatannya, termasuk permintaan uang bulanan untuk keamanan, meskipun belum mendapat persetujuan dari pemilik toko.
Namun, korban memutuskan untuk tidak melanjutkan ke proses hukum dan memilih jalur perdamaian atau restorative justice. Kedua belah pihak telah sepakat berdamai dan pelaku telah diberikan peringatan untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Mengundurkan Diri
Di sisi lain, wanita yang merekam dan memviralkan video tersebut telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari toko es krim Xin Xue, di mana ia bekerja.
Menurut Muhammad Fajar, Kepala Toko Es Krim Xin Xue, peristiwa tersebut terjadi setelah pria tersebut datang meminta uang keamanan. Fajar mengungkapkan bahwa manajer toko telah menyetujui permintaan tersebut dan memberikan Rp 150 ribu kepada pria itu. Namun, ia mengaku tak tahu jika peristiwa itu direkam diam-diam oleh karyawannya dan kemudian menjadi viral. (*)