JAKARTA, BARAK.ID – Bakal Calon Presiden, Prabowo Subianto, menyoroti pentingnya penguatan sektor industri dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional dan penciptaan lapangan pekerjaan. Selasa (19/9/2023), Prabowo memaparkan beberapa ide strategisnya dalam sebuah forum di Jakarta, menegaskan niatnya untuk mengevaluasi kebijakan ekspor sumber daya alam (SDA) yang saat ini berjalan.
Prabowo Subianto Prioritaskan Pengolahan Dalam Negeri
Salah satu upaya yang disoroti oleh Prabowo adalah untuk menghentikan penjualan bahan mentah ke negara lain. Ia menilai bahwa untuk memajukan Indonesia sebagai negara industri, pemberdayaan sumber daya alam nasional seharusnya lebih diutamakan melalui pengolahan dalam negeri. “Kita tak ingin lagi sumber alam kita diekspor dengan harga murah. Sebaliknya, kita perlu mengolahnya di tanah air,” tegas Prabowo.
Indonesia dikenal sebagai negara kaya dengan berbagai SDA. Dalam diskusi tersebut, Prabowo mencontohkan bagaimana nikel dan bauksit, dua di antara banyak sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia, bisa diolah lebih lanjut di dalam negeri. “Dengan membangun smelter dan berbagai fasilitas pengolahan lainnya di Indonesia, kita bisa membangun ratusan ribu pabrik dan perusahaan yang tentunya akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan,” papar Prabowo.
Penguatan industri ini, menurut Prabowo, bukan hanya sekadar menciptakan pekerjaan, tetapi juga mengangkat kualitas pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. “Kita harus memastikan bahwa anak-anak bangsa ini mendapatkan upah yang layak, bukan upah yang rendah,” imbuhnya.
Selain isu penguatan sektor industri, Prabowo juga menekankan pentingnya swasembada pangan sebagai langkah strategis bagi masa depan Indonesia. Menurutnya, dengan potensi agraris yang dimiliki, Indonesia seharusnya tidak hanya mampu mencapai swasembada pangan, tetapi juga berpotensi menjadi lumbung pangan dunia. “Mencapai swasembada pangan adalah langkah awal, menjadi lumbung pangan dunia adalah visi yang harus kita tuju,” ujarnya.