BARAK.ID – Peristiwa tragis yang melibatkan seorang siswa MAN 1 Medan yang diduga menjadi korban penculikan dan bully oleh sejumlah teman dan mantan alumni sekolah tersebut, kini sedang diselidiki secara serius oleh pihak berwenang. Polisi telah mengambil tindakan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa para saksi terkait insiden tersebut.
Polisi Olah TKP Kasus Siswa MAN 1 Medan Jadi Korban Penculikan dan Bully
Korban yang tidak bersalah ini telah mengalami berbagai tindakan kejam, seperti dipaksa memakan lumpur, menghisap sendal, makan ranting, dan bahkan meminum air liur para pelaku. Selain itu, korban juga disiksa secara fisik dengan dipukul dan dipanaskan kunci yang ditempatkan pada tangan korban. Peristiwa ini, yang melibatkan sekitar 20 pelaku, pertama kali mencuat ke permukaan melalui unggahan di media sosial.
Baca Juga: Siswa MAN 1 Medan Jadi Korban Penculikan, Dibully – Dipaksa Makan Ludah Para Pelaku!
Unggahan tersebut, yang diawali dengan peringatan TW (trigger warning) terkait tindakan bully, telah menarik perhatian banyak orang. Para netizen mengungkapkan kegaduhan mereka terhadap kasus ini dan meminta agar para pelaku segera ditindak oleh pihak berwajib. Keterangan unggahan tersebut mengecam tindakan keji para pelaku yang telah membuat korban menderita secara fisik dan psikis.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Utara, Ahmad Qosbi, mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah mengetahui peristiwa ini dan segera membentuk sebuah tim untuk mendalami kasus tersebut. Orang tua korban telah melaporkan kejadian ini kepada MAN 1 Medan, dan tindakan sudah diambil oleh pihak sekolah.
“Tim kami sedang melakukan penyelidikan, dan kami baru mengetahui tentang kasus ini pada sore tadi,” kata Ahmad Qosbi.
Berdasarkan informasi yang diterima, peristiwa ini diduga terjadi pada Kamis, 23 November 2023. Namun, tim penyelidik masih bekerja keras untuk memahami seluruh konteks insiden ini, termasuk dengan mengunjungi rumah korban yang terletak di daerah Simpang Limun, Medan.