BARAK.ID – Penyelidikan kasus yang melibatkan Mahfud, seorang pengusaha lokal, yang rumahnya di Desa Ima’an, Kecamatan Dukun, Gresik, menjadi sasaran kekejaman perampokan, berujung pada kematian tragis istrinya, Wardatun Toyibah (28), masih terus berlangsung.
Pengakuan Pengusaha Gresik Dirampok dan Istrinya Digorok Dinilai Janggal
Polres Gresik, di bawah kendali Kasat Reskrim AKP Aldhino Prima Wirdhan, bergerak cepat, mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi, yang hingga kini berjumlah sepuluh orang, terdiri dari anggota keluarga dan tetangga.
Penyidikan yang dilakukan terhadap Mahfud menemukan beberapa titik janggal dalam keterangannya.
Baca Juga: Rumah Pengusaha di Gresik Dirampok, Harta Digasak, Istri Tewas Digorok
Ia mengaku terbangun pada pukul 05.00 WIB dan mendapati istrinya dalam kondisi tak bernyawa, penuh dengan luka dan darah, sedangkan anaknya mengalami luka di kaki.
Namun, cerita berbeda muncul ketika ia mengatakan kepada tetangga bahwa istrinya sempat memergoki pelaku yang berupaya mencuri uang, sebelum akhirnya pembunuh merenggut nyawa sang istri.
“Kami mendengar asumsi dari Mahfud tentang kejadian itu, namun kami masih harus mendalami lebih lanjut,” ucap Aldhino.
Aldhino menegaskan pentingnya keterangan Mahfud mengingat saat peristiwa berlangsung, hanya Mahfud dan anaknya yang berada di dalam rumah.
Penyelidikan dihadapkan pada tantangan ketika menemukan tempat kejadian perkara (TKP) sudah berubah kondisi.
Keluarga korban telah membersihkan dan memandikan jasad Wardatun, menyulitkan penyidik untuk mengumpulkan bukti.
Aldhino mengakui, situasi ini membuat timnya harus bekerja ekstra keras mencari petunjuk apapun yang bisa mengarah kepada pelaku.
Baca Juga: Harta Disikat-Istri Digorok, Pengusaha Gresik Ngaku Tertidur Saat Kejadian
Meskipun Mahfud tidak menampakkan perilaku mencurigakan selama pemeriksaan, ketidakmampuannya menyampaikan detail penting atau menunjukkan emosi yang sesuai dengan kejadian tragis, menambah teka-teki dalam kasus ini.
“Dia (Mahfud) banyak menjawab tidak tahu terkait dengan detil peristiwa atau hal lain,” tutur Aldhino.
Kasus yang menimpa keluarga Mahfud, di mana tidak hanya harta benda yang hilang tetapi juga nyawa yang berharga, mengejutkan banyak pihak.
Warga Desa Ima’an, yang sebelumnya mengenal Mahfud sebagai agen bank dan pengusaha, kini dihantui oleh tragedi yang terjadi tak jauh dari mereka. (*)