JAKARTA, BARAK.ID – Tragedi yang menggegerkan terjadi di apartemen di Pademangan, Jakarta Utara pada 24 September 2023. Seorang wanita muda, TN (20), jadi korban pemerkosaan brutal oleh instruktur fitness, F (26), yang dikenalnya melalui media sosial.
Pemerkosaan Brutal di Jakarta Utara
Kejadian ini, seperti yang diungkap oleh Kapolsek Pademangan, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam konferensi pers pada Jumat (13/10/2023), bermula dari kenalan di aplikasi kencan, Muzz. Tidak lama setelah mereka berkenalan, pelaku, yang memperkenalkan diri sebagai Deni Setiawan, mengajak korban untuk bertemu.
Setelah pertemuan yang seharusnya santai, suasana berubah menegangkan ketika malam tiba. Korban dipaksa pelaku untuk menginap di apartemennya. “Saat itulah, korban mendapati dirinya dalam situasi yang mengerikan. Dia diintimidasi, baik secara verbal maupun seksual, yang mengarah pada tindakan pemerkosaan yang terjadi dua kali,” jelas Kompol Binsar.
Wanita Muda Diperkosa Instruktur Fitness
Menurut keterangan Kapolsek, korban, dalam keadaan terancam, pasrah menghadapi aksi bejat pelaku. “Dia (korban) diancam sehingga tak berani melawan dan tindakan pemerkosaan terjadi dua kali,” kata Binsar.
Dalam momen ketika pelaku sedang lengah, korban, dengan keberanian luar biasa, menghubungi ibunya. Mendengar kabar mengerikan tersebut, ibu korban segera meminta bantuan majikannya yang tanpa ragu menghubungi call center 110 untuk melaporkan insiden tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Pademangan, Iptu I Gede Gustiyana, menyebut bahwa korban sempat disekap di apartemen tersebut. “Pelaku mengambil makanan di bawah, memberikan kesempatan bagi korban untuk menghubungi ibunya,” ujar Iptu Gede.
Baca Juga: Pelanggan Baru Ganti Baju Diperkosa Tukang Pijat Refleksi di Bali, Auto Ditangkap!
Tim kepolisian yang menerima laporan segera bergerak cepat. “Setelah menerima informasi dari call center 110, kami langsung mendobrak pintu apartemen dan berhasil mengamankan pelaku,” lanjut Iptu Gede.
“Tersangka akan dikenakan Pasal 6 huruf B dan/atau Pasal 6 huruf a Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2022, dengan ancaman hukuman lebih dari 7 tahun penjara,” tegas Kompol Binsar. (*)
