PEMATANG SIANTAR, BARAK.ID – Dalam upaya berkelanjutan mengurangi angka kemiskinan yang telah meningkat akibat pandemi Covid-19, Pematang Siantar melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Tahunan.
Pematang Siantar Targetkan Penghapusan Total Kemiskinan Ekstrem
Kegiatan ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan terkait, termasuk Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Junaedi Antonius Sitanggang yang membuka acara mewakili Wali Kota dr Susanti Dewayani.
Mengacu pada Peraturan Presiden dan Instruksi Presiden terkait percepatan penanggulangan kemiskinan, Rakor ini bertujuan untuk memperkuat sinergitas antar instansi di lingkungan Pemerintah Kota Pematang Siantar.
“Permasalahan kemiskinan ekstrem yang kita hadapi saat ini membutuhkan komitmen dan sinergitas semua pihak,” ujar Junaedi Antonius Sitanggang, membacakan sambutan tertulis Wali Kota.
Data terbaru menunjukkan bahwa upaya yang telah dilakukan selama ini memberi hasil positif dengan penurunan persentase penduduk miskin dari 8,63% pada tahun 2019 menjadi 7,88% di tahun 2022.
Namun, angka ini masih di atas target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang menargetkan angka kemiskinan 7% dan kemiskinan ekstrem 0%.
Kepala Bappeda Kota Pematang Siantar, Dedi Idris Harahap, menekankan pentingnya data akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan penanggulangan kemiskinan. “Ketersediaan data dan informasi merupakan kunci untuk intervensi yang efektif dalam penanganan kemiskinan,” ucap Dedi dalam penyampaian tujuan rakor tersebut.
Baca Juga: TP PKK Pematang Siantar Raih Tiga Penghargaan Tingkat Provinsi Sumut
Filosofi Kota Pematang Siantar, “Sapangambei Manoktok Hitei” yang berarti “seiring dan sejalan untuk mencapai tujuan”, dijadikan landasan dalam upaya kolektif ini. Ini merupakan manifestasi dari komitmen kota untuk menciptakan masyarakat yang sehat, sejahtera, dan berkualitas.
Rakor ini juga menjadi ajang untuk menegaskan kembali komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam penanganan kemiskinan, sekaligus memastikan bahwa semua program dan kegiatan yang dijalankan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Kegiatan ini ditutup dengan harapan bahwa semua pihak akan terus bekerja sama dan meningkatkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan, agar target penurunan angka kemiskinan dapat tercapai lebih cepat. (*)