BARAK.ID – Setelah delapan tahun buron, Pegi Setiawan alias Perong akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian.
Pegi ‘Perong’ Setiawan Ngaku Ikhlas: “Biarin Jadi Tumbal Pejabat, Seandainya Mati, Syahid!”
Ia kini resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Vina dan Rizky alias Eky yang terjadi pada tahun 2016 di Cirebon.
Penangkapan Pegi dilakukan oleh tim gabungan Polda Jabar di Bandung, tepatnya pada Selasa (21/5/2024) malam.
Penangkapan ini menandai akhir dari pelarian panjang Pegi, yang selama ini berusaha menghindari kejaran pihak berwajib dengan berbagai cara, termasuk berpindah-pindah tempat dan mengubah identitasnya.
Kartini (48), ibu Pegi, tak kuasa menahan haru ketika melihat putranya yang telah lama menghilang kini diborgol oleh polisi.
Pertemuan mengharukan tersebut terjadi di Polda Jabar, di mana Kartini memberikan dukungan moral kepada Pegi.
“Pegi, jangan mengakui kejahatan yang tidak pernah kamu lakukan. Katakan yang sebenarnya,” pesan Kartini kepada putranya, dikutip Jumat (24/5/2024).
Menurut hasil penyelidikan yang dipimpin oleh Kombes Surawan dari Ditreskrimum Polda Jabar, Pegi diduga sebagai otak di balik pembunuhan Vina dan Eky.
“Tersangka PS (Pegi Setiawan) diduga sebagai otak kasus pembunuhan disertai pemerkosaan yang terjadi delapan tahun silam,” jelas Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kabid Humas Polda Jabar, Rabu (22/5/2024).
Jules menjelaskan bahwa upaya melacak keberadaan Pegi tidaklah mudah.
Selain sering berpindah tempat antara Cirebon dan Bandung, Pegi juga mengganti nama panggilannya menjadi Robi di tempat kerjanya sebagai kuli bangunan.
“Dia berganti nama dan mengaku bernama Robi,” ungkap Jules.
Pengakuan Pegi Tentang Mati Syahid dan Tumbal
Kartini, ibu Pegi, berbicara mengenai perasaan putranya yang merasa menjadi korban demi kepentingan pihak tertentu.
Pegi mengaku ikhlas jika harus menjadi tumbal, bahkan menyatakan bahwa jika ia mati, maka ia akan mati syahid karena merasa tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan Vina dan Eky.
“Biarin Pegi jadi tumbal orang-orang penting, pejabat. Pegi kan tidak melakukan apa-apa. Seandainya jika Pegi mati pun, Pegi mati syahid,” kata Pegi kepada Kartini.
Kartini menegaskan bahwa pada saat kejadian pembunuhan, Pegi tidak berada di Cirebon melainkan sudah bekerja di Bandung.
“Pegi tidak berada di Cirebon saat pembunuhan Vina dan Eky terjadi. Dia sudah bekerja di Bandung,” ujar Kartini.
Baca Juga: Linda Diduga Ketakutan, Sahabat Vina Cirebon Kini Gunakan Nama Samaran
Upaya Pelarian dan Penangkapan Pegi
Selama delapan tahun dalam pelarian, Pegi berusaha menyembunyikan identitasnya dengan berbagai cara.
Ia berpindah-pindah tempat tinggal dan bekerja sebagai kuli bangunan di Bandung dengan nama palsu, Robi.
Namun, pelarian panjangnya berakhir ketika tim gabungan Polda Jabar berhasil menangkapnya di Bandung.
Penangkapan Pegi menjadi bukti kerja keras dan ketekunan pihak kepolisian dalam mengungkap kasus-kasus kriminal besar.
“Kami tidak akan berhenti sampai semua pelaku tertangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku,” tegas Kombes Pol Jules Abraham Abast. (*)