TEL AVIV, BARAK.ID – Pasar saham Israel digoncang hebat sebagai respons terhadap serangan besar-besaran oleh kelompok militan Hamas pada Sabtu (7/10). Serangan tersebut mengakibatkan ratusan kematian warga Israel, serta penculikan yang jumlahnya belum diketahui pasti.
Pasar Saham Israel Ambruk
TA-125 dan TA-35, dua indeks saham utama di Tel Aviv, anjlok hampir 7 persen. Sektor perbankan mengalami penurunan tajam, dengan saham-sahamnya merosot 9 persen. Total transaksi mencapai sekitar 2,2 miliar shekel, atau setara dengan $573 juta. Obligasi pemerintah tak luput dari dampaknya, mengalami penurunan sebesar 3 persen.
Para pelaku pasar menunggu-nunggu langkah pasar valuta asing pada Senin, meskipun mata uang Israel, shekel, telah menyentuh level terendah tahun ini. Kekhawatiran muncul terhadap rencana kontroversial pemerintah dalam mengubah sistem peradilan.
Jonathan Katz, kepala ekonom di Leader Capital Markets, memberikan pandangannya, “Putaran kekerasan kali ini tampaknya akan berdampak jauh lebih buruk daripada yang sebelumnya. Hal ini memberikan tekanan ekstra pada perekonomian dan anggaran negara.” Prediksi lainnya mengatakan bahwa shekel akan mengalami depresiasi yang lebih dalam.
Serangan Sabtu oleh Hamas telah mengejutkan Israel, dengan sedikitnya 400 warga negara tersebut meninggal. Sejumlah sandera diculik oleh Hamas sebelum mereka mundur kembali ke Gaza. Sebagai respons, Israel melancarkan serangan udara ke basis-basis Hamas di Gaza.
Menambah kerumitan situasi, ribuan roket ditembakkan dari Gaza ke Israel. Beberapa roket bahkan mencapai Tel Aviv, memaksa banyak maskapai untuk menangguhkan layanan penerbangan mereka.