BARAK.ID – Pandji Pragiwaksono baru-baru ini menjadi pusat perhatian publik setelah tampil dalam podcast YouTube Total Politik (Totpol).
Debat Sengit Pandji Pragiwaksono dengan Dua Host Total Politik Mengenai Dinasti Politik: “Omong Kosong Itu!”
Di episode tersebut, ia berbincang mengenai isu yang cukup kontroversial di Indonesia, yakni dinasti politik.
Pandji, seorang komedian dan aktivis, memberikan pandangannya yang tajam kepada dua host, Arie Putra dan Didiet Budi Adiputro, yang memicu perdebatan sengit di antara mereka.
Di podcast berjudul “Pandji Pragiwaksono Kaget Sama Jurus Andalan Prabowo?”, Pandji menyampaikan opininya yang kemudian menuai banyak pujian dari netizen.
Perdebatan dimulai ketika Arie Putra mengajukan pertanyaan mengenai sikap Pandji terhadap dinasti politik dalam pemerintahan Presiden Jokowi.
“Kenapa lu agak sensi kayaknya? Gua lihat ada sensitivitas soal politik dinasti. Kan itu hak warga negara, mau lu dinasti atau nggak,” tanya Arie, seperti dilihat di tayangan podcast YouTube Total Politik, Kamis (6/6/2024).
Menanggapi pertanyaan tersebut, Pandji menyampaikan argumen yang cukup tajam dan mendapat banyak pujian dari publik.
Ia menegaskan bahwa konsep dinasti politik tidak bisa dibenarkan dalam sistem demokrasi yang sehat.
“Sensitivitas ini bukan tanpa alasan. Dinasti politik bisa mengakibatkan korupsi dan merusak tatanan demokrasi kita,” ujar Pandji dengan tegas.
Arie Putra mencoba membela diri dengan menyatakan bahwa ia menganut nilai-nilai Asia dan menyebutkan bahwa dinasti politik adalah bagian dari hak asasi manusia dan hak konstitusional.
“Saya menganut Asian value dan itu adalah hak asasi manusia serta hak konstitusional,” jelas Arie.
Namun, Pandji tidak tinggal diam.
Ia langsung merespons dengan tajam, bahkan menggunakan bahasa Inggris untuk menegaskan pendiriannya.
“Hentikan omong kosong itu, omong aja apa yang lu maksud,” sergah Pandji.
Menurut Pandji, penggunaan nilai-nilai Asia dan hak asasi manusia sebagai alasan untuk membenarkan dinasti politik adalah salah besar.
Ia menegaskan bahwa dinasti politik justru bisa melanggengkan kejahatan dalam pemerintahan.
“Asian Value dan Human Right tak bisa digunakan sebagai pembenaran untuk dinasti politik yang ada di Indonesia. Praktik ini hanya akan memperpanjang korupsi dan nepotisme dalam pemerintahan,” kata Pandji dengan nada serius.
Debat panas ini tidak hanya berhenti di podcast tersebut.
Setelah episode itu tayang, Pandji mengungkapkan bahwa dirinya menerima banyak pesan dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan dunia hiburan dan pimpinan partai politik.
“Kehebohan gue di totpol membuat gue di WhatsApp kawan-kawan dari dunia hiburan sampai pimpinan partai,” tulis Pandji di akun Twitter pribadinya, @pandji.
Namun, Pandji tidak menjelaskan secara rinci siapa saja pimpinan partai yang menghubunginya melalui pesan WhatsApp.
Hal ini tentu menambah rasa penasaran publik mengenai dampak dari pernyataannya di podcast tersebut.