BARAK.ID – Sebuah tragedi mengerikan terjadi di Desa Ntori, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sudirman, seorang Kepala Dusun (Kadus) Bedi di Desa Ntori, tewas dibunuh secara sadis saat dalam perjalanan pulang dari melaksanakan salat Magrib.
Ngeri! Kadus di Bima Disembelih Usai Salat Magrib
Menurut keterangan Kapolsek Wawo, AKP Wongso, peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu (6/4/2024) sekitar pukul 18.30 Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Lokasi pembunuhan berada di pertigaan jalan menuju tempat pemakaman umum (TPU) Desa Ntori.
“Kejadiannya setelah Magrib. Korban sempat dibawa oleh warga ke Puskesmas Wawo untuk ditangani medis, tapi beberapa saat kemudian dinyatakan meninggal dunia,” ujar Wongso, Sabtu (6/4/2024).
Berdasarkan keterangan saksi mata, Abdul Rasul, peristiwa bermula saat korban Sudirman baru saja pulang dari salat Magrib di Masjid Nurul Huda, Desa Ntori.
Saat itu, pelaku berinisial MUS (36) sedang duduk-duduk di dekat lokasi dan berencana pergi ke kebun mengambil jagung untuk dibakar.
“Saat Sudirman lewat, MUS merasa terganggu dengan ucapan Sudirman yang tidak enak didengar, lalu MUS langsung membacok Sudirman hingga tewas,” jelas Rasul.
Rasul menambahkan, setelah dibacok beberapa kali, Sudirman sempat sadar dan berusaha mengambil ponselnya yang jatuh ke tanah.
Namun, MUS kembali menggunakan parang untuk menggorok leher korban hingga tewas.
Kapolres Bima Kota, AKBP Yudha Pranata, membenarkan kejadian tragis ini.
Ia menyatakan pihaknya sudah menangkap pelaku MUS dan saat ini sedang mendalami motif di balik pembunuhan Kadus Bedi tersebut.
“Benar ada kejadian yang menghilangkan nyawa satu orang di Wawo. Kami sudah mengamankan pelakunya dan sedang mendalami motifnya,” tegas Kapolres Yudha, dikutip Barak.id, Minggu (7/4/2024).
Baca Juga: Kehidupan Mewah Arie Febriant, Karyawan Pertamina yang Dibebastugaskan Usai Meludahi Wanita
Pejabat Sementara (PS) Kasubseksi Pidm Sie Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun, mengatakan bahwa motif pelaku masih dalam pendalaman, namun diduga sementara karena dendam.
“Setelah kejadian pembacokan, terduga pelaku diamankan. Terkait motif masih didalami, namun dugaan sementara motifnya karena dendam,” ujar Nasrun.
Untuk mencegah eskalasi konflik pascakejadian, pihak kepolisian telah menerjunkan tim gabungan untuk berjaga-jaga di sekitar rumah korban dan pelaku.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. (*)
