WASHINGTON DC, BARAK.ID – Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), Kamis (14/9/2023) kemarin mengungkapkan telah menunjuk seorang direktur riset baru untuk menyelidiki fenomena yang oleh pemerintah AS dikenal sebagai fenomena anomali tak dikenal (UAP) atau lebih populer di kalangan masyarakat umum sebagai UFO (Objek Terbang Tak Dikenal).
Penunjukan ini dilakukan setelah sejumlah desakan dari panel ahli independen yang mendorong agar NASA melakukan pencarian fakta yang lebih mendalam mengenai fenomena ini. Sejauh ini, panel ahli belum menemukan bukti konkrit yang menandakan bahwa objek-objek misterius tersebut berasal dari luar Bumi.
NASA Tunjuk Direktur Riset UFO Baru
Kepala NASA, Bill Nelson, dalam pengumumannya tidak membeberkan identitas direktur riset baru yang ditunjuk. Namun, ia menekankan bahwa penunjukan ini merupakan respons atas rekomendasi dari panel ahli independen. Rekomendasi tersebut mendorong NASA untuk meningkatkan upaya pengumpulan data mengenai UAP dan berkolaborasi lebih erat dengan Pentagon untuk mendeteksi keberadaan objek-objek tersebut.
Baca Juga: Dari Inggris ke Manhattan via Sungai Hudson, Lewis Pugh Berenang 500km demi Misi Ini…
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan, Nelson menyatakan keyakinannya terhadap adanya kehidupan di luar planet Bumi. Ia menegaskan komitmen NASA untuk beroperasi dengan transparansi penuh dalam hal ini.
“Kami, di NASA, berkomitmen untuk menangani isu ini dengan cara yang terbuka. Kami ingin menjawab keraguan publik bahwa ada informasi yang sengaja disembunyikan atau dirahasiakan oleh pemerintah AS. Kami adalah bagian dari pemerintah AS, dan kami berjanji untuk selalu transparan dalam masalah ini,” kata Nelson, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Laporan yang disusun oleh panel NASA yang terdiri dari para ahli dari beragam disiplin ilmu – mulai dari fisika hingga astrobiologi – dirilis setelah mereka mengadakan pertemuan terbuka pada bulan Juni. Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat perubahan sikap pemerintah AS yang semakin terbuka dalam mengungkapkan informasi yang mereka kumpulkan terkait fenomena UFO.
NASA menyoroti bahwa penelitian terbaru tentang UFO membutuhkan pendekatan ilmiah yang inovatif, termasuk penggunaan satelit canggih serta perubahan paradigma dalam memandang UFO.
Baca Juga: Temuan Jasad Alien di Meksiko: Realitas atau Hoax?
Laporan dengan ketebalan 33 halaman tersebut menegaskan bahwa stigma dan persepsi negatif masyarakat terhadap UFO telah menjadi hambatan dalam pengumpulan data. Akan tetapi, dengan keterlibatan aktif NASA, diharapkan dapat mengurangi stigma tersebut. Nelson berpendapat bahwa lembaganya ingin mengubah narasi seputar UAP dari sekadar sensasionalisme menjadi wacana ilmiah yang konstruktif.
Sebagai poin penting, dalam pertemuan terbuka yang diadakan pada awal tahun ini, tim independen yang dipilih oleh NASA menegaskan bahwa belum ada bukti meyakinkan yang menunjukkan adanya keterkaitan langsung antara kehidupan di luar Bumi dengan fenomena UFO. (*)