JERUSALEM, BARAK.ID – Militer Israel meningkatkan aksinya di wilayah selatan negaranya, mengejar anggota kelompok militan Hamas dan menggerakkan tank-tank di perbatasan guna mencegah penyusupan. Serangan udara di Jalur Gaza pun ditingkatkan sebagai bagian dari operasi untuk menghentikan kemampuan militer dan pemerintahan kelompok militan tersebut.
Militer Israel Tingkatkan Serangan di Gaza
Dua hari setelah Hamas meluncurkan serangan intensif dari Gaza, pihak militer Israel menyatakan bahwa intensitas pertempuran kini mulai berkurang. Meskipun demikian, Israel telah resmi menyatakan perang dan memberi indikasi adanya pertempuran yang lebih dahsyat dalam waktu dekat, termasuk potensi serangan darat yang sebelumnya telah menimbulkan banyak korban.
Serangan roket oleh Hamas ke wilayah Israel masih terus berlangsung, menyebabkan sirene peringatan serangan udara menyala di kota-kota utama seperti Yerusalem dan Tel Aviv. Dalam konflik ini, dampak bagi warga sipil sangat signifikan. Di Israel, sekitar 700 korban jiwa tercatat, sebuah angka yang mengejutkan mengingat skala konflik terkini. Di sisi lain, di Gaza, kantong kecil yang dihuni oleh 2,3 juta warga Palestina, hampir 500 orang dinyatakan tewas. Dikabarkan pula bahwa kelompok militan Palestina mengklaim memiliki lebih dari 130 tawanan dari pihak Israel.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza. Ia menyatakan bahwa pihak berwenang Israel akan memutus pasokan listrik dan menghalangi pasokan makanan serta bahan bakar. Blokade ini bukan yang pertama; Israel dan Mesir telah memberlakukan berbagai tingkat blokade di Gaza sejak 2007, saat Hamas mengambil alih kekuasaan dari rival Palestina, Fatah.
Dalam konferensi pers, Kepala juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyampaikan bahwa pihaknya masih mengendalikan wilayah perbatasan meski ada beberapa insiden penyusupan pada hari Senin. Ia menambahkan bahwa tank-tank dan drone-drone militer dikerahkan di perbatasan guna mencegah infiltrasi lebih lanjut. Menurutnya, 15 dari 24 komunitas di perbatasan sudah dievakuasi dan sisanya akan segera mengikuti dalam 24 jam mendatang.
Di sisi lain, Abdel-Latif al-Qanoua, juru bicara Hamas, menyatakan bahwa kelompoknya terus berjuang di luar Gaza dan telah menangkap lebih banyak warga Israel. Tujuan utama Hamas adalah membebaskan semua tawanan Palestina yang ditahan oleh Israel. Dalam sejarah konflik ini, Israel telah beberapa kali menyetujui kesepakatan pertukaran tahanan yang tidak seimbang untuk mendapatkan kembali tawanan atau jenazah tentaranya.
Baca Juga: Warga Paris Tabah Hidup Berdampingan dengan Bangsat alias Kutu Busuk
Dalam serangannya, militer Israel telah menargetkan lebih dari 1.000 lokasi di Gaza, termasuk serangan udara besar-besaran yang hampir meratakan kota Beit Hanoun. Menurut Hagari, kota ini seringkali dijadikan basis peluncuran serangan oleh Hamas. Namun, belum ada laporan korban jiwa yang pasti dari kota tersebut, dan kemungkinan besar banyak warganya yang telah mengungsi.
Dalam upaya melawan Hamas, Israel telah memobilisasi hingga 300.000 tentara cadangan. Langkah ini menandai upaya besar-besaran Israel untuk mengakhiri dominasi Hamas di Gaza. (*)