BARAK.ID – Minggu, 3 Desember 2023, Gunung Marapi yang berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi mendadak pada pukul 14.54 WIB. Letusan ini, yang menimbulkan suara dentuman dan hujan abu, juga mengakibatkan kematian 11 pendaki di gunung setinggi 2.891 meter tersebut.
Meletus saat 75 Pendaki Berada di Puncak, Kenapa Tanda Erupsi Mendadak Gunung Marapi Tidak Bisa Dideteksi PVMBG?
Menurut laporan, ketika erupsi terjadi, terdapat 75 pendaki di Gunung Marapi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa letusan ini tidak diawali oleh peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.
PVMBG, dalam keterangan resminya, menyebutkan bahwa letusan ini menghasilkan kolom abu setinggi 5.891 meter di atas permukaan laut.
Ahmad Rifandi, Ketua Pos Pengamatan Gunungapi Marapi, mengungkapkan bahwa erupsi gunung api dapat dipicu oleh berbagai faktor yang terjadi secara tiba-tiba, seperti infiltrasi air tanah ke kantung magma atau gempa tektonik lokal. Khusus untuk Gunung Marapi, pemicu erupsi dikaitkan dengan akumulasi tekanan yang sangat dangkal.
“Kami belum dapat menentukan pemicu pelepasan tekanan ini karena tidak ada indikasi yang terdeteksi dari data kegempaan,” kata Rifandi.