BARAK.ID – Suasana meriah menyelimuti Aula Siantar Hotel Pematangsiantar pada Sabtu (27/4/2024) pagi.
Lokakarya 7 Guru Penggerak Angkatan 9 Pematangsiantar: Panen Hasil Belajar
Puluhan pasang mata memandang ke arah panggung utama, di mana prosesi pembukaan Lokakarya 7 “Panen Hasil Belajar” Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan ke-9 Kota Pematangsiantar tengah berlangsung.
Event bergengsi ini menandai puncak perjalanan para calon Guru Penggerak dalam menimba ilmu selama enam bulan terakhir.
Tepat pukul 09.30 WIB, dentuman musik tradisional Batak menggema, menyambut kedatangan tamu kehormatan, Susanti Dewayani, Wali Kota Pematangsiantar.
Beliau disambut dengan tarian kolosal oleh para Guru Penggerak, mayoritas pria, yang bergerak lenggang dengan gemulai.
Selepas menyaksikan pertunjukan kemeriahan pembuka, Wali Kota Susanti menuju panggung utama untuk menyampaikan sambutannya.
Dengan nada tegas namun tetap memancarkan keibuan, beliau menegaskan komitmen Pemerintah Kota dalam meningkatkan kesejahteraan para pendidik.
“Saya tertegun menyaksikan antusiasme dan dedikasi para Guru Penggerak. Saya pribadi sangat menghargai profesi mulia seorang guru. Tidak ada kebahagiaan yang melebihi melihat anak didik berhasil meraih cita-citanya,” ungkap Susanti.
Beliau melanjutkan, Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, telah berupaya keras meningkatkan kesejahteraan guru.
“Namun, upaya ini harus dibarengi dengan semangat untuk terus mengembangkan diri dari para guru itu sendiri,” sambungnya.
Menyoroti program PGP, Wali Kota menekankan pentingnya Guru Penggerak untuk mampu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka melalui Proyek Pelajar Pancasila dengan berbasis teknologi.
“Profil Guru Penggerak haruslah merencanakan dan merefleksikan pembelajaran dengan berbasis data, serta berkolaborasi dengan orangtua untuk mengembangkan kompetensi secara berkelanjutan. Menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan menjadi pilar utama yang harus terus ditingkatkan,” tegasnya.
Tak lupa, Susanti menyerukan pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh di Kota Pematangsiantar.
“Semoga melalui kegiatan ini, para Guru Penggerak mampu meningkatkan disiplin serta mendorong rekan-rekan guru lainnya untuk terus meningkatkan kualitas hidup dan kompetensi. Bersinergilah dengan lembaga pendidikan di Kota Pematangsiantar demi mencapai tujuan mulia tersebut,” imbaunya.
Seusai menyampaikan sambutannya yang membara, Wali Kota menerima applaus meriah dari para hadirin.
Sesi berikutnya, giliran Ernando Sinaga, Penanggung Jawab PGP Angkatan 9, untuk melaporkan perkembangan program selama enam bulan terakhir.
“Program Guru Penggerak dimulai pada Agustus 2023, dengan total 67 calon Guru Penggerak yang tergabung dalam angkatan ke-9 ini. Kegiatan pelatihan dan pendampingan telah berlangsung dengan baik dan lancar, berkat dukungan dari seluruh satuan pendidik di Kota Pematangsiantar,” lapor Ernando.
Pria yang telah mengabdikan dirinya di dunia pendidikan selama lebih dari 25 tahun ini menggarisbawahi bahwa seluruh calon Guru Penggerak telah menjalani proses belajar yang intensif dan komprehensif.
“Para peserta tidak hanya dibekali dengan keterampilan mengajar, tetapi juga kemampuan kepemimpinan, manajemen, serta penguasaan teknologi terkini dalam pendidikan,” imbuhnya.
Baca Juga: Kecelakaan Berujung Penemuan Jasad di Saluran Irigasi Simalungun
Sesi laporan kemudian dilanjutkan oleh Joko Ahmad, Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sumatera Utara. Dengan nada optimis, Joko menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Pematangsiantar atas dukungan penuh terhadap program PGP.
“Izinkan saya mewakili Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sumatera Utara untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Wali Kota, dr. Susanti Dewayani, beserta seluruh stakeholder yang telah mensupport semua kegiatan PGP di Kota Pematangsiantar. Kiranya 67 calon Guru Penggerak Angkatan 9 ini dapat menjadi pemimpin yang membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan,” ujar Joko.
Pria kelahiran Surabaya ini menambahkan, lokakarya kali ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di Kota Pematangsiantar dan peningkatan kompetensi para guru.
“Terima kasih atas dukungan Ibu Wali Kota untuk bergerak bersama meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Pematangsiantar. Program Guru Penggerak telah kita lalui dengan penuh perjuangan. Para calon Guru Penggerak belajar selama 6 bulan penuh untuk memplenokan hasil belajar mereka dan menjadi Guru Penggerak profesional di Kota Pematangsiantar,” sambung Joko.
Mengutip data terbaru, Joko mengungkapkan bahwa untuk wilayah Sumatera Utara saja, terdapat sebanyak 1.355 calon Guru Penggerak yang tersebar di 29 kabupaten/kota.
“Ini merupakan angka yang paling banyak dari semua angkatan di Indonesia. Dengan program PGP, kami berharap para guru tidak hanya meningkat secara kompetensi, tetapi juga memiliki sikap dan mental kepemimpinan yang baik,” pungkas Joko.
Senada dengan Joko, Zuhri Bintang, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Sumatera Utara, turut mengapresiasi penyelenggaraan Lokakarya 7 ini sebagai wujud perjuangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sumatra Utara.
“Selamat atas terselenggaranya Lokakarya ke-7 ini. Kalian akan memamerkan hasil belajar selama enam bulan terakhir. Jangan bergerak sendiri-sendiri, tetapi bergeraklah untuk kebersamaan dan kemajuan pendidikan kita semua,” seru Zuhri, disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi penyerahan plakat kepada Susanti Dewayani oleh Joko Ahmad, sebagai bentuk penghargaan atas dukungan dan kontribusi beliau terhadap Program Guru Penggerak di Kota Pematangsiantar.
“Ijinkan kami untuk menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Wali Kota melalui plakat penghargaan ini. Tanpa arahan dan dorongan dari Ibu, tentu program Guru Penggerak tidak akan berjalan semulus ini,” ungkap Joko seraya menyerahkan plakat berukir indah kepada Susanti di atas panggung utama.
Wali Kota Pematangsiantar yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis anak tersebut pun menerima plakat dengan senyum sumringah.
Susanti mengaku terhormat dan akan terus mendukung program-program peningkatan kualitas pendidikan di Kota Pematangsiantar.
Seusai sesi penyerahan plakat, para undangan dipersilakan untuk menyaksikan pameran karya dari komunitas Guru Penggerak Angkatan 9.
Sejumlah stan yang tersebar di Aula Siantar Hotel menampilkan hasil kreativitas para calon guru, mulai dari media pembelajaran inovatif, kliping press pendidikan, hingga karya seni lukis dan kriya dari bahan bekas.
Bagi para undangan dari kalangan praktisi pendidikan, tentu pameran ini merupakan suguhan yang sangat menarik.
Mereka tampak antusias berdiskusi dengan para calon Guru Penggerak, membahas ide-ide segar dalam mengembangkan metode pembelajaran yang lebih modern dan kontekstual.
Baca Juga: Dampak Letusan Gunung Ruang, Pulau Tagulandang Gelap Gulita
Selain pameran karya, para undangan juga disuguhi beragam pertunjukan seni dan budaya dari para calon Guru Penggerak.
Tari tradisional, musikalisasi puisi, hingga pertunjukan drama pendek hadir memeriahkan suasana.
Terlihat jelas bahwa para calon guru ini tidak hanya menguasai keterampilan mengajar, tetapi juga memiliki talenta seni yang luar biasa.
Memasuki sesi penutup acara, Wali Kota Susanti Dewayani kembali menyampaikan arahannya kepada para calon Guru Penggerak.
Dengan nada mengayomi, beliau berpesan agar para guru senantiasa menjaga semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
“Kalian adalah aset berharga bagi kemajuan pendidikan di Kota Pematangsiantar, bahkan Indonesia. Teruslah mengasah kompetensi, perluas wawasan, dan jangan pernah berhenti untuk berinovasi dalam mengajar. Ingatlah, masa depan bangsa ada di pundak kalian para pendidik,” tutur Susanti.
Beliau juga menyerukan pentingnya membangun sinergi yang solid antara para guru, orangtua murid, pemangku kebijakan, serta seluruh elemen masyarakat demi mencapai mutu pendidikan yang lebih baik di Kota Pematangsiantar.
“Jangan pernah merasa berjuang sendirian. Pemerintah Kota Pematangsiantar akan senantiasa mendukung dan memfasilitasi upaya-upaya yang kalian lakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan,” pungkas Wali Kota yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis anak tersebut.
Baca Juga: MAN Pematangsiantar Cetak Lulusan Berkarakter: Membangun Generasi Menuju Indonesia Emas 2045
Usai sambutan Susanti, Lokakarya 7 ditutup dengan pertunjukan kolosal tari masal oleh para calon Guru Penggerak.
Ditampilkan dalam formasi apik, mereka bergerak kompak mengikuti irama musik tradisional yang menghentak dari sound system.
Riuh tepuk tangan membahana dari seluruh sudut aula sebagai ungkapan apresiasi terhadap penampilan memukau tersebut.
Penutupan yang meriah ini menandai berakhirnya rangkaian kegiatan Lokakarya 7 “Panen Hasil Belajar”.
Namun, lebih dari itu, acara ini merupakan titik awal bagi para Guru Penggerak Angkatan 9 untuk mewujudkan cita-cita mulia mencerdaskan anak bangsa dan membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan.
Semangat dan optimisme terpancar dalam wajah mereka, siap menghadapi tantangan dan memberikan yang terbaik untuk generasi penerus bangsa. (*)