JAKARTA, BARAK.ID – Perseteruan antara PDI Perjuangan (PDIP) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin memanas menyusul tanggapan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, terhadap komentar yang disampaikan Presiden Jokowi di acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar. Presiden Jokowi, yang dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang pragmatis, menekankan pentingnya demokrasi yang membangun dan beride.
Kritik Pedas Hasto Kristiyanto ke Jokowi
Dalam pernyataannya, Jokowi mengkritik keras dinamika politik saat ini yang lebih banyak mengedepankan drama ketimbang gagasan substantif. “Kita lihat terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya… Mestinya pertarungan gagasan, bukan pertarungan perasaan,” ujar Jokowi, menyoroti perdebatan politik yang seringkali melenceng dari substansi.
Menanggapi hal tersebut, Hasto Kristiyanto mengambil sikap yang tegas dengan menyatakan bahwa politik sejati bukanlah pertunjukan drama, melainkan wujud kesungguhan, dedikasi, dan komitmen terhadap masa depan bangsa. Ditemui di Gedung High End MNC, Jakarta Pusat, pada Kamis, 9 November 2023, Hasto menegaskan bahwa politik harus bersumber dari mata hati, akal sehat, dan nurani.
Lebih lanjut, Hasto menyinggung masalah yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK), di mana ia melihat ada pelanggaran terhadap akal sehat dengan adanya hukum yang direkayasa. “Jadi kalau akal sehat dilanggar ketika hukum direkayasa MK dikebiri ya munculah suatu gerakan untuk meluruskan itu,” tuturnya.