BEKASI, BARAK.ID – Ketegangan dan kegugupan menggelayuti wajah Nevi Rosetiawati, Kepala Sekolah SDN Jatimulya 09, saat ia memberikan penjelasan terkait insiden tragis yang menimpa mantan siswanya yang kini dikenal dengan inisial FFA.
Kepala Sekolah SD Jatimulya 09 Gugup Tanggapi Kasus Buli Berujung Amputasi
Insiden yang menuntut FFA kehilangan salah satu kakinya akibat tindakan bullying yang merajalela telah menarik perhatian publik dan mengundang keprihatinan yang luas.
Dalam sebuah sesi wawancara yang diadakan pada tanggal 2 November 2023 dan disiarkan melalui platform YouTube tvOne, Nevi terlihat kewalahan saat ditanya mengenai kejadian menyayat hati tersebut.
Ia tampak berusaha keras menyusun kata demi kata untuk menjelaskan situasi yang dihadapi sekolahnya, serta langkah-langkah yang telah diambil menyikapi peristiwa tersebut.
“Saya belum tahu pasti karena hal ini sudah ditangani oleh pihak-pihak terkait dan sampai sejauh ini saya juga belum faham,” ujar Ibu Nevi dengan nada yang terdengar ragu.
Menurutnya, komunikasi dengan keluarga FFA tetap terjaga, bahkan mediasi antara pelaku dan korban disebutkan telah dilaksanakan. Namun, ketika ditanya lebih lanjut mengenai kondisi infeksi yang diderita FFA, apakah muncul pasca-kejadian atau sudah ada sebelumnya, jawaban kepala sekolah ini kurang memberikan kejelasan.
Kecemasan semakin menjadi ketika Nevi mengungkapkan bahwa tindakan lebih lanjut dari pihak sekolah masih terhambat oleh proses hukum yang sedang berlangsung. Ia berdalih dengan menyatakan bahwa FFA saat ini telah lulus dari SDN Jatimulya 09 dan sedang menempuh pendidikan di jenjang SMP.
“Kita masih menunggu proses hukumnya bagaimana, karena dia ini sudah duduk di bangku SMP,” terang Nevi.
Baca Juga: Siswa SD Bekasi Dibuli – Amputasi Kaki, Wakepsek Sebut Hanya Bercanda
Penanganan kasus ini telah berpindah ke ranah kepolisian, dimana Polres Metro Bekasi telah mengambil alih. Sejak laporan yang disampaikan oleh ibu korban pada bulan April 2023, investigasi telah berkembang dari tahap penyelidikan hingga penyidikan.
AKP Hotma Sitompul, Kasi Humas Polres Metro Bekasi, menyatakan bahwa perkembangan ini menandakan penyempitan fokus untuk menetapkan tersangka.
“Dapat diketahui oleh rekan-rekan setelah dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan dapat ditemukan siapa tersangka dari peristiwa ini,” ucap AKP Hotma Sitompul. (*)
