SIMALUNGUN, BARAK.ID — Publik geger dengan sebuah insiden tragis yang menimpa seorang bocah berusia lima tahun, berinisial R. Sang bocah disetrika oleh tantenya, SM, akibat memakan rambutan dan meninggalkan sampahnya. Kini, bocah tersebut mendapatkan perawatan intensif akibat luka bakar yang mencakup 30 persen tubuhnya di Rumah Sakit Tentara Pematang Siantar.
Bocah Yatim Disetrika
Kejadian ini menjadi sorotan besar dan memicu simpati masyarakat. Namun, dalam sebuah perkembangan baru, tante korban, Kesmida Hutasoit, menegaskan bahwa pihak keluarga menginginkan agar SM tidak mendapatkan hukuman. Alasan utamanya adalah SM memiliki anak-anak kecil yang membutuhkan perhatian ibu selama masa pertumbuhannya.
“Harapan saya kalau bisa kakak saya dilepaskan, jangan dihukum karena anaknya pun masih kecil-kecil,” ujar Kesmida dengan nada memohon. Kesmida juga menambahkan bahwa SM bukanlah tipe orang yang jahat. Bahkan, sebelum insiden tersebut, SM telah merawat dan mempersilahkan korban untuk tinggal bersamanya. “Sebenarnya dia bukan jahat. Tolonglah jangan dikurung, dilepaskan saja. Memang baik, nggak jahat,” pintanya.
Namun, apa yang mendorong SM melakukan tindakan kejam tersebut? Kesmida berspekulasi bahwa ada kemungkinan SM sedang menghadapi masalah pribadi saat itu. “Mungkin ada masalah pada saat itu, entah suaminya marah sama dia entah yang lainnya,” paparnya, mencoba memberikan sudut pandang lain atas perilaku SM.
Baca Juga: Bocah di Simalungun Disetrika Tantenya karena “Banyak Makan”
Kejadian tragis ini semakin menjadi sorotan ketika diketahui bahwa sebelum disetrika, bocah tersebut sempat mendapat perlakuan kasar lainnya. Menurut Kapolres Simalungun, AKBP Ronald FC Sipayung, korban sempat dipukul dengan sapu lidi sebelum disetrika di bagian dada dan punggungnya. Insiden ini lantas dilaporkan ke pihak kepolisian pada Jumat, 6 Oktober 2023. (*)