BARAK.ID – Amrin AL Rasyid Pane, seorang pria berusia 21 tahun yang terlibat dalam kasus pembunuhan seorang ‘Cewek MiChat’ atau pekerja seks komersial (PSK) melalui aplikasi MiChat di Kuta, menghadapi tuduhan yang semakin mengerikan.
Amrin AL Rasyid Pane Patahkan Leher Rianti Agnesia ‘Cewek MiChat’ Agar Muat Dimasukkan ke Koper
Selain menggorok leher korban, ia diduga mematahkan leher tersebut agar muat di dalam sebuah koper.
Korban, Rianti Agnesia (23), menjadi mangsa di peristiwa yang terjadi di sebuah kos-kosan di Jalan Bhineka Jati Jaya IX, No.15, Kuta Badung, pada Jumat (3/5/2024) dini hari sekitar pukul 03.00 Wita.
Kronologi kejadian ini mengungkap bagaimana Amrin, warga Lingkungan Jonggol Jae, Kelurahan Arse Nauli, Arse, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, menggunakan ponselnya untuk memesan jasa PSK melalui MiChat.
Baca Juga: Tampang Amrin Al Rasyid Pane, Pembunuh Rianti Agnesia di Bali, Ternyata Warga Tapsel!
Rianti, wanita asal Bogor, Jawa Barat, merespons permintaannya, dan kesepakatan tarif awalnya adalah Rp 800 ribu, yang kemudian dinegosiasikan menjadi Rp 500 ribu.
Namun, keduanya malah terlibat adu mulut ketika Rianti menuntut pembayaran tambahan hingga Rp 1 juta, dan mengancam akan memanggil kekasih dan teman-temannya jika permintaannya tidak dipenuhi.
“Korban mengancam pelaku, akan memanggil kekasih dan teman-temannya,” ungkap Kapolsek Kuta AKP I Ketut Agus Pasek Sudina, dikutip Jumat (3/5/2024).
Dipicu oleh ancaman tersebut, Amrin gelap mata lalu mengambil pisau dapur dan menyerang korban dari belakang.
Rianti berteriak ketika lehernya digorok, tetapi Amrin membungkam mulutnya dengan tangan kiri.
Bahkan saat korban masih berteriak dan berontak, Amrin melanjutkan serangan membabi buta hingga menyebabkan kematian korban.
Baca Juga: Amrin Al Rasyid Pane Tega Habisi Rianti Agnesia Karena Kesal Korban Meminta Bayaran Lebih
Setelah yakin bahwa korban telah meninggal, tubuhnya dimasukkan ke dalam sebuah koper.
Ketika koper terbukti tidak muat untuk menampung tubuh korban, Amrin memutuskan untuk mematahkan leher korban agar muat.
“Karena tidak muat, pelaku lalu mematahkan leher korban untuk memudahkan tubuh korban dimasukkan ke dalam koper yang dirasa tidak muat,” ungkap Kapolsek.
Namun, perjalanan menuju tempat pembuangan membawa koper berisi jasad korban tidak berjalan mulus, dengan koper bahkan jatuh di tangga karena beratnya.
Setelah membuang koper di semak-semak di Jembatan Panjang (Loloan) Jimbaran, Amrin kembali ke TKP.
Baca Juga: Rianti Agnesia, Cewek MiChat ‘Mayat dalam Koper’ Digorok Sebelum Dibuang ke Jurang
Karena lokasi tersebut sudah ramai dengan petugas kepolisian dan warga setempat, Amrin panik, memilih untuk tidak kembali ke kosannya dan meninggalkan sepeda motor miliknya sekitar 60 meter dari tempat tersebut.
“Dia kemudian menggunakan sepeda motor temannya untuk menuju ke rumah kos kakaknya di Kelan, Kuta, di mana akhirnya menyerahkan diri ke polisi atas nasihat kakaknya,” terang Kapolsek.
Keterangan dari AKP I Ketut Agus Pasek Sudina, Amrin telah mengaku atas semua perbuatannya.
Baca Juga: Lagi! Mayat Cewek MiChat Dimasukkan ke Dalam Koper dan Dibuang ke Jurang
Motif di balik tindakannya adalah kesal dan emosi karena korban meminta bayaran lebih, serta mengancam akan memanggil kekasih dan teman-temannya jika tidak diberi uang sejumlah yang diminta.
“Saat ini, masih dilakukan pengembangan atas kasus ini, dan sejumlah barang bukti telah diamankan, termasuk pisau dapur, koper, dan ponsel milik pelaku,” pungkas AKP Sudina. (*)