BANDUNG, BARAK.ID – Dalam lingkup kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), sepasang mahasiswa yang juga suami istri, Jihan Zulfa Firdaus dan Audi Fachri, dituduh melakukan penipuan besar-besaran melalui skema arisan bodong.
Jihan Zulfa Firdaus dan Audi Fachri, Pasangan Mahasiswa Unisba Hedon Didanai Uang Arisan Bodong
Pasangan ini menjadi sorotan setelah polisi mengungkap kerugian korban yang mencapai angka fantastis, Rp1,9 miliar. Gaya hidup mereka yang tiba-tiba melambung, ditambah dengan kegiatan sosial yang mencolok, menjadi pembicaraan hangat baik di kampus maupun di media sosial.
Dari sudut pandang para korban, kasus ini bukan hanya sekedar angka, tapi juga tentang kepercayaan yang hancur. Mereka merasa terpukul atas kehilangan yang tidak hanya berdampak pada keuangan tetapi juga pada kestabilan emosional mereka. Mereka berharap keadilan dapat terwujud melalui proses hukum yang saat ini sedang berjalan.
Satreskrim Polrestabes Bandung, yang sekarang tengah menangani kasus ini, telah menerima laporan dari dua korban yang mengalami kerugian masing-masing Rp20 juta dan Rp200 juta.
Komisaris Polisi Agtha Bhuwana Putra, selaku kepala satuan, mengatakan bahwa penyidikan akan terus berlanjut dengan memeriksa saksi-saksi dan memanggil terlapor dalam waktu dekat.
Baca Juga: Kata Unisba Soal Mahasiswa Laporkan Jihan Zulfa Firdaus Penipu Arisan Bodong ke Polisi
Ketua RW setempat, Ai Supriatna, mengungkapkan bahwa pasangan ini kerap terlihat menggelar pertemuan dan acara sosial yang mencurigakan. Keadaan ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana pasangan muda ini mendanai gaya hidup mereka yang tampaknya melebihi kemampuan seorang mahasiswa biasa.
Pusat Bantuan dan Konsultasi Hukum Unisba telah berkomitmen untuk mendampingi para korban. Iman Sunendar, ketua PBKH, menegaskan bahwa universitas akan terus mendukung korban hingga kasus ini mendapatkan titik terang.
Pasangan Jihan Zulfa Firdaus dan Audi Fachri yang awalnya dianggap sebagai contoh mahasiswa yang sukses, kini berada dalam pusaran kasus hukum yang mengancam masa depan mereka. (*)