BARAK.ID – Latar belakang dan profil dari Sersan Dua (Serda) Adan Aryan Marsal (Serda Adan), oknum anggota Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), yang menjadi sorotan atas tindakan kriminal yang merenggut nyawa Iwan Sutrisman Telaumbanua, calon siswa (Casis) Bintara TNI AL asal Nias.
Jejak Serda Adan Aryan Marsal: Pembunuh Casis Bintara TNI AL asal Nias
Nyawa Iwan melayang di tangan Serda Adan pada 24 Desember 2022.
Serda Adan Aryan Marsal, yang menjabat sebagai Baur Hartib di Kesatuan Puspomal, memiliki tanggung jawab dalam menjaga keamanan dan disiplin di lingkungan militer.
Namun, kenyataan yang terjadi justru mencoreng prinsip-prinsip tersebut.
Baca Juga: Beredar Foto Serda Adan Berkunjung ke Rumah Keluarga Korban, Tersenyum Seakan Tidak Terjadi Apa-apa
Kejadian ini berawal ketika Iwan gagal dalam seleksi bintara gelombang II di tahun 2022, dan Serda Adan menawarkan bantuan untuk mengikuti tes di Padang dengan jaminan sejumlah uang.
Komunikasi antara Serda Adan dan keluarga Iwan terjalin, memberikan harapan palsu atas kesuksesan Iwan dalam seleksi tersebut.
Ironisnya, pada periode antara 21-22 Desember 2022, bukannya membawa Iwan menuju tahap berikutnya dalam karir militernya, Serda Adan justru mengakhiri hidup Iwan dengan cara yang keji.
Fakta tentang kematian Iwan baru terungkap kepada keluarganya pada 29 Maret 2024.
Keluarga Iwan melapor ke Puspomal, setelah mereka tidak mendengar kabar darinya selama lebih dari satu tahun.
Kejadian ini memicu kecurigaan, mengingat lama waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui nasib sebenarnya dari Iwan.
Selain itu, tindakan Serda Adan setelah pembunuhan, yang terus berkomunikasi dengan keluarga korban dan meminta uang dengan alasan biaya perjalanan dan pelantikan, menambah deretan kebohongan yang telah dia bangun.
Lebih lanjut mengenai Serda Adan, mengungkap bahwa tindakan kriminal ini tidak dilakukannya seorang diri, melainkan dengan bantuan dua orang sipil, teman dari luar militer.
Melalui berbagai sumber-sumber yang mengungkap kasus ini, kami mendapatkan insight tentang bagaimana Serda Adan, dengan posisinya yang strategis dalam struktur militer, dapat memanipulasi sistem dan orang-orang di sekitarnya untuk keuntungan pribadi.
Pihak berwajib dan militer saat ini tengah melakukan penyelidikan mendalam atas kasus ini.