BARAK.ID – Tujuh tahun silam, publik Indonesia dihebohkan dengan kasus pembunuhan tragis yang menewaskan Mirna Salihin melalui racun sianida dalam secangkir kopi. Pelaku utama di balik peristiwa mengerikan tersebut, Jessica Kumala Wongso, kembali menarik perhatian setelah kasusnya diangkat dalam film dokumenter produksi Netflix berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso“.
Profil Jessica Kumala Wongso
Kasus ini mengambil alih pemberitaan media nasional maupun internasional ketika vonis bersalah dijatuhkan terhadap Jessica Wongso pada tahun 2016. Sejak saat itu, dia mendekam di balik jeruji besi dengan hukuman 20 tahun penjara. Namun, upaya banding yang diajukannya telah ditolak oleh pengadilan.
Tapi siapakah sebenarnya sosok Jessica Wongso?
Lahir di Jakarta pada 9 Oktober 1988, Jessica baru saja memperingati ulang tahunnya yang ke-35. Putri dari keluarga Wongso ini menyelesaikan pendidikannya di SMA Jubilee School Jakarta pada tahun 2008 sebelum memutuskan untuk mengejar pendidikan tinggi di Australia. Di negeri Kanguru tersebut, Jessica memilih Billy Blue College Sydney sebagai tempat untuk mengembangkan bakatnya dalam desain grafis.
Diketahui bahwa Jessica dan Mirna Salihin memiliki pertemanan sejak keduanya berkuliah di Australia. Meski keduanya memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, persahabatan mereka berkembang dan bertahan selama bertahun-tahun. Namun, setelah menyelesaikan pendidikannya, Mirna memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sebaliknya, Jessica memilih untuk menetap di Australia hingga tahun 2015 sebelum kembali ke Tanah Air.
Yudi Wibowo, salah satu kenalan Jessica saat masih berada di Indonesia, menggambarkan sosok perempuan tersebut sebagai pribadi yang cenderung pendiam. Di masa SMA, Jessica dikenal sebagai seseorang yang gemar menghabiskan waktunya bermain komputer dan menggambar.