BARAK.ID – Selebgram Psychedelisha, yang dikenal dengan akun Instagram @psychedelisha, kini menghadapi laporan di Polda Metro Jaya atas tuduhan ujaran kebencian dan rasisme terhadap masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ini Ujaran Selebgram Psychedelisha yang Diduga Menghina Warga NTT
Laporan ini diajukan oleh Forum Pemuda NTT pada Jumat, 31 Mei 2024, dengan nomor laporan LP/B/3033/V/2024/SPKT/Polda Metro Jaya.
Tuduhan tersebut terkait dengan pernyataan selebgram dengan nama asli Ade Chaerunisa ini di media sosial yang dianggap menghina dan merendahkan warga NTT.
Menurut informasi yang dihimpun, Psychedelisha dalam salah satu unggahannya membahas orang-orang yang mengaku sebagai keturunan campuran (mixed).
“Gw geli banget, kaya gw itu pernah ditunjukin teman-teman gw kan, ada orang gitu. Kayak mixed gitu, X di bionya gitu, negaranya apa gitu,” ungkap Psychedelisha.
Dia melanjutkan dengan menyebut bahwa orang yang dimaksud tidak menunjukkan kemampuan berbahasa yang sesuai dengan identitas campurannya.
“Dia kan indo, mixed apa gitu ya. Tapi kelihatan banget dia gak bisa bahasa… dia itu bukan mixed, (tapi) sok-sok mixed gitu, ngerti kan lu yang kayak misalnya Indo mixed Arab gitu. Lu bukan mixed Arab, lu itu mixed NTT. Gak usah gaya-gayan pakai mixed Arab, anying, muka lo NTT banget,” tambahnya sambil tertawa.
Dalam pernyataan lebih lanjut, Psychedelisha menyebut orang NTT yang “mixed” sebagai “sok-sok mixed” dan kerap mengolok-olok mereka dengan cara yang dianggap rasis.
“Terus sering banget lihat kayak di kapela begitu, orang yang kecil-kecil, itam. Ya gw kadang rasis ya tapi gayanya tengil banget, gw geli banget lihat pakai gelang gold kayak rapper US gitu padahal orang NTT anying,” ujarnya kembali dengan tawa.
Psychedelisha juga membuat pernyataan yang mengaitkan orang NTT dengan kriminalitas.
“Orang NTT kalau di luar kalau bukan bikin kacau pasti pencuri!!” ujar Psychedelisha yang menuai kecaman dari berbagai pihak.
Sekjen DPP Forum Pemuda NTT, Masudin Ahmad, menyatakan bahwa pernyataan Psychedelisha di Instagram telah memicu kemarahan warga NTT.