BARAK.ID – Dengan penangkapan Hendri Cahaya Putra oleh Polres Tapanuli Tengah, masyarakat dibawa ke dalam pengenalan lebih dalam mengenai sosok pelaku yang bertanggung jawab atas kasus rudapaksa terhadap puluhan anak. Hendri, yang sempat menjadi buronan sebagai DPO, kini telah ditangkap, mengungkap profil pelaku yang bertentangan dengan citranya di masyarakat.
Hendri Cahaya Putra Menyamar di Balik Topeng Kecerdasan dan Religiusitas
Dilansir Barak.id, Kamis (7/12/2023), Hendri Cahaya Putra, berusia 26 tahun, dikenal sebagai sosok cerdas dan religius. Lulusan STNIK Bina Darma dengan IPK 3,69 dan penghargaan cum laude, ia juga aktif dalam kegiatan organisasi. Namun, balik persona tersebut tersembunyi perilaku keji yang mengejutkan. Hendri menggunakan kecerdasannya untuk merancang modus operandi yang licin, menjerat korban-korban muda melalui iming-iming bermain game di handphone.
Baca Juga: Hendri Cahaya Putra Predator Anak Sorkam Ditangkap, Sempat DPO Kasus Cabul
Kasus ini mencuat ketika salah satu korban berusia 10 tahun, berinisial HZ, mengungkap pengalaman traumatis kepada orang tuanya. Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Basa Emdem Banjarnahor, menyampaikan bahwa Hendri melakukan tindakan asusila terhadap anak-anak saat mereka asyik bermain game, dengan tindakan yang melanggar norma dan etika.
Identitas fisik Hendri, dengan tinggi badan 165 cm, rambut hitam bergelombang, mata hitam, dan kulit sawo matang, tidak mencerminkan sisi gelap perilakunya. Warga Dusun III, Desa Pasar Sorkam, Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah ini, mengejutkan banyak orang dengan tindakannya yang kontras dengan citra publiknya.
Baca Juga: Modus Licik Hendri Cahaya Putra Kelabui 30 Anak Laki-Laki di Sorkam
Penangkapan Hendri tidak hanya membuka tabir dari seorang pelaku kejahatan tersembunyi, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana seseorang dengan latar belakang pendidikan dan keagamaan yang baik bisa melakukan tindakan yang begitu jauh dari nilai-nilai moral dan sosial.