“Insiden ini menunjukkan bahwa terdapat potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan penumpang maupun pengendara lain di jalan raya apabila tidak ada penegakan aturan yang tegas terhadap standar keamanan dan kelayakan operasional bagi kendaraan wisata semacam odong-odong,” tegas Ridho.
Warga Siantar ini juga meminta kepada instansi terkait untuk menyusun regulasi yang lebih ketat dalam mengawasi perizinan dan aspek keselamatan bagi setiap kendaraan wisata yang beroperasi di wilayah Kota Pematangsiantar.
“Supaya insiden serupa yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat tidak terjadi lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, video insiden kebakaran odong-odong di Lapangan Adam Malik telah menita perhatian warganet di media sosial.
Unggahan akun Facebook “Explore Siantar” yang memuat rekaman kejadian tersebut telah menarik perhatian publik secara meluas.
Baca Juga: Danau Toba Lebih Mirip Lautan: Danau di Tengah Danau, Pulau di Tengah Pulau
Dalam video berdurasi singkat, tampak dengan jelas kobaran api membakar gerbong utama odong-odong yang diduga akibat korsleting listrik pada mesin kendaraan.
Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran odong-odong kali ini, namun peristiwa tersebut telah menyadarkan semua pihak mengenai urgensi peningkatan standar keselamatan bagi kendaraan wisata yang beroperasi di wilayah Kota Pematangsiantar.
Sementara itu, salah satu netizen menanggapi peristiwa itu dengan sinis.
Bahkan, berharap agar jumlah odong-odong di Pematangsiantar berkurang.
“Baguslah biar berkurang odong2 di siantar ini,” tulis akun Iyan Ahmad Nasution.

(*)