PASURUAN, BARAK.ID – Sebuah desa yang biasanya tenang di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, tiba-tiba dilanda kesedihan yang mendalam akibat peristiwa seorang menantu dibunuh mertua.
Warga setempat terguncang dengan berita pembunuhan yang tak hanya merenggut nyawa seorang wanita hamil tujuh bulan, tetapi juga telah menghancurkan keutuhan sebuah keluarga.
Hamil 7 Bulan Dibunuh Mertua, Suami Histeris Temukan Istri dan Calon Anak dalam Genangan Darah
M Sueb Wibisono, suami dari Fitria Almuniroh Hafidloh Diyanah, terpaksa menerima kenyataan pahit bahwa ayahnya sendiri, Khoiri (52), telah melakukan tindakan yang tidak terpikirkan.
Fitria, yang seharusnya menikmati kebahagiaan menjelang kelahiran buah hati mereka, ditemukan tewas dengan leher tergorok di dalam rumah yang seharusnya menjadi tempat yang paling aman baginya.
Menurut AKP Pujianto, Kapolsek Purwodadi, pembunuhan terjadi di dalam kamar suami korban. “Menantu kami ditemukan tewas dengan luka menganga di lehernya, dan dari bukti awal, pembunuhan menggunakan sebilah pisau dapur,” ujarnya.
Peristiwa tragis ini terjadi Selasa (1/11/2023) sekitar pukul 16.30 WIB, meninggalkan luka yang tidak akan pernah bisa terobati bagi suami korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Suami Korban Histeris
Suami korban, Sueb, yang baru pulang kerja, disambut dengan pemandangan yang mengguncang jiwa. Istrinya tergeletak bersimbah darah, nyawa dan mimpi yang belum sempat terwujud kini telah hilang. Jeritannya memecah kesunyian desa, seraya meminta pertolongan yang sudah terlambat.
Pihak berwenang, yang cepat tanggap atas laporan kejadian, berhasil mengamankan Khoiri yang mencoba bersembunyi di rumah tetangga setelah perbuatannya. Dia ditemukan dalam kondisi mengunci diri di kamar mandi, berupaya mengelak dari tanggung jawab atas perbuatan yang telah mengejutkan banyak pihak.
Motif di balik tindakan keji ini masih menjadi objek penyelidikan. Namun, dugaan awal mengarah pada upaya Khoiri melakukan perbuatan tak senonoh terhadap menantunya, yang didukung oleh kesaksian tetangga dan kondisi pakaian korban yang ditemukan. Keadaan ini diperparah dengan asumsi yang berkembang di media sosial, meski belum dapat dikonfirmasi secara resmi oleh kepolisian.
Warga desa dan netizen menyuarakan kemarahan dan dukungan mereka kepada keluarga korban melalui platform digital. Sebuah tweet dari @Heraloebss yang menggambarkan kekejaman perbuatan tersebut menjadi viral, menambah gelombang simpati dan tuntutan agar keadilan ditegakkan.
Baca Juga: Geger! Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan Karena Menolak Ajakan Bercinta
Kejadian ini bukan hanya kehilangan yang tak terkatakan bagi Sueb Wibisono, tapi juga sebuah pengkhianatan yang datang dari dalam keluarganya sendiri. Seorang suami yang telah kehilangan istrinya dan anak yang belum sempat dilahirkan, kini harus menghadapi realitas bahwa ayahnya merupakan pelaku di balik peristiwa yang menghancurkan hidupnya.
Polsek Purwodadi, di bawah kepemimpinan AKP Pujianto, berkomitmen untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan untuk Fitria dan bayi yang tidak berdosa. “Kami akan terus memantau dan memberikan informasi terkini seputar kasus ini,” ungkap Pujianto. (*)