PEMATANG SIANTAR, BARAK.ID – Calon Presiden Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, sebagai bagian dari rangkaian kampanye dan penyerapan aspirasi masyarakat.
Ganjar Pranowo Kunjungi Kota Pematang Siantar, Disambut Pencopotan Poster
Ganjar, yang tiba pada Sabtu (11/11/2023) pukul 11.50 WIB, mengunjungi beberapa lokasi penting di kota tersebut, termasuk Kedai Kopi Hordja, museum lokal, dan toko roti.
Dalam kunjungannya, Ganjar ditemani oleh tokoh adat setempat dari suku Simalungun, Karo, dan Tapanuli, serta anggota Komunitas Ganjar Milenial.
Kegiatan ini merupakan bagian dari hari kedua Ganjar di Provinsi Sumatera Utara, dimana sebelumnya ia bertemu dengan kelompok petani, nelayan, dan budayawan di Pasar VI Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.
Ganjar menyatakan keinginannya untuk mengunjungi daerah-daerah unik dan tidak terlalu ekstrim di Sumatera Utara. Selama kunjungan, Ganjar mengambil kesempatan untuk berdiskusi dan mendengarkan cerita dari penduduk lokal, termasuk membaca buku tentang peristiwa reformasi Indonesia tahun 1998, yang menurutnya memberikan wawasan baru.
Baca Juga: Poster Ganjar Dicopot Satpol PP Pematang Siantar Tuai Kecaman di Media Sosial
Selanjutnya, Ganjar berjalan kaki menuju Museum Simalungun, dimana ia disambut dengan upacara adat setempat, termasuk tarian Tortor Sombah dan pemasangan Hio Simalungun. Kedatangan Ganjar di museum ini menandai minatnya terhadap kebudayaan lokal dan interaksi langsung dengan warisan budaya daerah.
Capres yang diusung oleh koalisi PDI-P, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo ini berharap dapat mendengar lebih banyak aspirasi dari masyarakat Siantar-Simalungun dalam kesempatan yang berbeda.
Pencopotan Banner Ganjar Pranowo oleh Satpol PP di Pematang Siantar Picu Kontroversi
Kunjungan Calon Presiden Ganjar Pranowo ke Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, dibayangi oleh sebuah insiden yang menarik perhatian publik.
Pada Sabtu, 11 November 2023, terjadi pencopotan banner bergambar Ganjar Pranowo oleh personel Satpol PP, sebuah aksi yang terekam dalam video dan beredar luas di media sosial. Insiden ini memicu reaksi dan kecaman dari berbagai kalangan.
Dalam video yang beredar, terlihat petugas Satpol PP bersama mobil dinas berplat nomor BK 8130 W sedang melepas banner tersebut. Tindakan ini dianggap oleh beberapa pihak sebagai bentuk intimidasi terhadap Ganjar Pranowo, calon presiden dari PDI Perjuangan.
Hendra Gunawan Kaban, Sekretaris DPD Repdem Sumut, menyampaikan kekecewaannya terhadap aksi Satpol-PP Kota Pematang Siantar. Menurutnya, pencopotan alat peraga kampanye (APK) Ganjar Pranowo tanpa koordinasi dengan partai merupakan tindakan diskriminatif, terlebih karena APK calon presiden lain masih berdiri.
Timbul M Lingga, Ketua DPC PDIP Kota Pematang Siantar, juga menyampaikan kekagetannya atas insiden tersebut. Ia telah berkomunikasi dengan Wali Kota Pematang Siantar, Susanti Dewayani, dan Kepala Kantor Satpol-PP Pematang Siantar, Pariaman Silaen, untuk mempertanyakan kejadian ini.
Di sisi lain, Junaedi Antonius Sitanggang, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemko Pematang Siantar, menegaskan bahwa tindakan Satpol-PP adalah bagian dari tugas rutin mereka dalam menertibkan atribut pemilu sebelum masa kampanye, sesuai dengan ketentuan yang ada.
Dengan dimulainya masa kampanye Capres dan Cawapres pada 28 November 2023, insiden ini menimbulkan pertanyaan seputar netralitas dan profesionalisme Satpol PP menjelang Pemilu 2024. (*)