CIANJUR, BARAK.ID – Kejadian pilu yang terjadi di Kampung Lembur Sawah, Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur mengejutkan banyak pihak.
Fakta Keji Peri Maulana
Ayu Lestari (25 tahun), ditemukan dalam kondisi menggantung di pintu rumah kontrakannya, dengan sejumlah luka memar yang mencurigakan di berbagai bagian tubuhnya.
Pertama kali ditemukan oleh putrinya yang masih berusia 4 tahun, kejadian ini segera dilaporkan oleh warga sekitar ke Polsek Sukaluyu.
Kondisi korban, yang ditemukan dengan darah di mulutnya, serta luka memar di beberapa bagian tubuhnya, memicu keraguan bahwa korban meninggal karena bunuh diri.
Baca Juga: Ayu, Mama Muda Ditemukan Tewas dengan Luka Memar, Jasad Tergantung di Pintu Rumah
Kasatreskrim Polres Cianjur, Iptu Tono Listianto, dalam konferensi pers yang diadakan pada Rabu (25/10/2023), menegaskan, “pihaknya memiliki alasan kuat untuk menduga bahwa ini bukan kasus gantung diri semata, tetapi sebuah tindak pembunuhan.
Dalam pengembangan kasus, yang semakin memperdalam dugaan pembunuhan ini adalah fakta bahwa Ayu Lestari ternyata tewas di tangan pacarnya, Peri Maulana (29 tahun).
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, Peri diketahui datang ke kontrakan korban beberapa jam sebelum Ayu ditemukan tewas, dan sempat terjadi pertengkaran hebat antara keduanya.
Baca Juga: Brutalnya Aksi Peri Maulana Habisi Kekasih di Depan Anak Korban
Namun yang paling menggemparkan adalah kenyataan bahwa Ayu dibunuh di hadapan putri kecilnya.
Sebagai saksi kunci, anak Ayu mengungkapkan bahwa ia menyaksikan saat pelaku memutus nyawa ibunya, lalu menggantung tubuhnya, seolah-olah korban meninggal karena bunuh diri.
“Pembunuhan ini diduga dilakukan dengan modus untuk menutupi jejak. Tetapi, berkat keterangan dari anak korban dan sejumlah bukti lainnya, kami berhasil menguak skenario kejam yang dilakukan oleh pelaku,” terang Kasatreskrim Iptu Tono Listianto.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami motif di balik tindakan sadis ini. Peri Maulana, yang sudah mengakui perbuatannya, kini berada dalam tahanan dan menjalani pemeriksaan intensif.
Menyikapi kejadian ini, Kepala Desa Sukasirna, Edih, mengatakan, warganya terguncang dengan tragedi ini. “Semoga keluarga korban mendapatkan keadilan dan anak korban mendapatkan pendampingan yang diperlukan,” ujarnya. (*)